Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paskah Mapalus Modern Ide Gemilang 3 Oraganisasi dari Tondano

6 Mei 2022   09:35 Diperbarui: 6 April 2023   08:08 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paskah Mapalus Modern  Ide Gemilang 3 Organisasi dari Tondano dan Sekitarnya.

Oleh : Bert Toar Polii

Pada tanggal 15 Mei 2022, 3 organisasi Tondano dan sekitarnya akan mengadakan Paskah Bersama di Anjungan Sulut TMII Jakarta dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Paskah Bersama  ini idenya berawal dari Perkumpulan Alumni Smanto 170.1 dibawah pimpinan Carlo B. Tewu yang kemudian mengajak Duo kembar Greetty dan Grace Tielman atau yang lebih dikenal dengan 'Tielman Sister'  yang telah merencanakan terlebih dahulu tapi hanya Wanita ne Toudano (WnT) dan Ketua Pinasungkulan Mapalus ne Toulour (PMnT).

Ketika ketiganya mengadakan rapat bersama munculah ide untuk mengganti Paskah Bersama menjadi Paskah Mapalus. Ide ini muncul dari Andre Sumual Ketua Yayasan Mapalus Alumni Smanto 170.1 yang langsung disetujui bersama.

Duo kembar saat ini menjadi Ketua dua organisasi social asal Tondano dan sekitarnya.

Grace Tielman adalah Ketua Wanita ne Toudano (WnT) sedangkan Greetty Tielman adalah Ketua Pinasungkulan Mapalus ne Toulour (PMnT).

Sebenarnya Toudano dan Toulour itu sama artinya orang air. Toulour digunakan oleh orang Tomohon menyebut Toudano karena lour artinya air dalam Bahasa Tomohon. Sedangkan dalam Bahasa Tondano, lour itu artinya danau, sedangkan untuk air digunakan kata rano atau dano.

Toulour menjadi sangat popular karena buku-buku sekolah oleh penulis-penulis Graafland dan Riedel (anak dari Johann Friedrich Riedel); ke-dua-duanya bekerja diwilayah Toumbulu atau Tomohon.

Menurut ketiganya, ada beberapa alasan yang membuat terselenggaranya kegiatan bersama ini :

Pertama adalah mempertahankan Warisan budaya Mapalus berbasis kearifan lokal oleh Masyarakat Minahasa yang tentu saja disesuaikan dengan kondisi zamannya. Oleh sebab itu mungkin lebih pas disebut Mapalus Modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun