PB Gabsi Bersiap Untuk  19th Asian Games 2022 Hangzhou
Oleh : Bert Toar Polii
Cabang olahraga bridge terpilih bersama 39 cabang olahraga lain untuk dipertandingkan kembali pada 19th Asian Games 2020 di Hangzhou yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 10-25 September 2022.
Dengan demikian cabang olahraga bridge untuk kedua kalinya dipertandingkan di Asian Games setelah sebelumnya terpilih dipertandingkan di 18th Asian Games 2018 di Jakarta & Palembang.
Semoga dengan bergabung menjadi Minds sports bisa terus dipertandingkan di Asian Games 2026 yang rencananya di adakan di Nagoya, Jepang.
Mungkin untuk memperlancar ini maka sebaiknya PB Gabsi, Percasi, PBESI, PEXI yang sudah menjadi affiliasi Percasi sebagai unit catur gajah (xiangi) bersatu untuk mengadakan Kejuaraan Nasional Mind Sports bersama.
Saat ini sudah ada International Mind Sports Association yang didirikan 19 April 2005 dan  beranggotakan World Bridge Federation (WBF), International Go Federation (IGF), Fdration Mondiale du Jeu de Dames (FMJD), Fdration Internationale des checs (FIDE); the World Xiangqi Federation (WXF); the Mahjong International League (MIL) in 2017 dan  the Federation of Card Games (FCG).
Penulis ikut World Mind Sport Game 2008 yang diadakan pada tanggal 3-18 Oktober 2008 di Beijing, China yang diikuti Bridge, Chess, Draughts, Go, Xiang Qi (Chinese Chess) dan diikuti 140 negara.
Indonesia ikut di cabang olahraga bridge dan catur. Catur diwakili Utut Adianto dan Irene Sukandar waktu itu kami sempat bertemu di arena pertandingan.
Menghadapi event 19th Asian Games 2022 yang akan mempertandingkan 3 nomor beregu, yaitu beregu putra, putri dan campuran, PB Gabsi langsung bersiap agar mampu mengembalikan prestasi tinggi yang pernah di capai di Asia.
Persiapan telah menghasilkan hasil yang cukup baik dimana pada pertandingan seleksi Zone 6 untuk menentukan wakil zone ke 45th World Team Championships yang akan berlangsung di Salsomagiorre 29 Maret -- 9 April 2022, tim putri dan mixed keluar sebagai juara.
Dengan hasil ini, peluang kita untuk bersaing meraih medali emas di 19th Asian Games 2022 Hangzhou terbuka lebar.
Sebenarnya mengikuti 45th World Team Championships adalah try-out yang paling tepat buat tim putri dan mixed karena akan menghadapi 23 negara kuat di cabang olahraga bridge.
Pertandingan di Kejuaraan Dunia itu sangat penting untuk menambah jam terbang pemain kita terutama karena lawan-lawan yang kuat sulit didapat ketika kita mengadakan try-out. Kalaupun ada pasti tidak se serius event resmi.
Penulis teringat tahun 2011 ketika menjadi Non Playing Captain tim putri dimana kami lolos ke babak final Venice Cup di Veldhoven Belanda. Â Di babak final session terakhir melawan Perancis penulis memutuskan untuk tidak bertanding karena sudah ketinggalan cukup jauh dan sulit untuk dikejar serta melihat kondisi pemain yang sudah kelelahan.
Mengetahui hal ini, penulis ditegur oleh mantan pelatih tim nasional bridge Indonesia Erick Kokish dari Kanada. Ia menyayangkan keputusan yang penulis ambil karena bermain di final Kejuaraan Dunia sangat besar manfaatnya untuk para pemain.
Sayang sekali karena  situasi pandemic covid-19 yang kembali menggila, PB Gabsi lebih mempertimbangkan keselamatan pemain dan himbauan Presiden Jokowi : "Saya meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan penting dan mendesak," kata Jokowi, Selasa (18/1/2022) diputuskan Indonesia menarik diri dari event ini. Keputusan ini menyusul China, China Taipei dan Jepang yang sudah lebih dulu mengundurkan diri.
Setelah memutuskan tidak ikut The 45th World Team Championship akan focus menghadapi 19th Asian Games 2022 di Hangzhou.
Selanjutnya karena prestasi yang sudah dicapai maka untuk tim putri dan tim mixed akan langsung dipersiapkan menuju Asian Games 2022. Â Tim ini akan ditambah satu pasangan sebagai cadangan.
Tim Putri
Conny E Sumampouw/Rury Andhani dan Fera Damayanti/Ririen Riantini dan Rachma Shaumi dan Roro Joffani Tungga Dewi. NPC : Kamto
Tim Mixed
Lusje O Bojoh/Taufik G Asbi dan Joice Tueje/Robert Tobing dan Kristina Wahyu Murniati/Noldy George. NPC : Syahrial Ali.
Sementara tim putra akan dibentuk melalui seleksi nasional kombinasi online dan offline atau F2F atau sekarang popular dengan istilah tatap muka. Pengumuman tentang seleksi nasional akan segera diedarkan.
Menurut Joto Then Ketua Bidang Teknik & Perwasitan PB Gabsi : Untuk seleksi online direncanakan menggunakan platform RealBridge pada bulan Maret selama 7 hari. Sebelum seleksi ada 1 hari untuk percobaan menggunakan RealBridge.Â
Para pemain bisa bermain dari mana saja selama ada pengawasan dari PengProv baik oleh PengProv dimana pemain bernaung atau PengProv lain dimana pemain berdomisili. Â
Para pemain yang lolos dari seleksi online akan diundang ke Jakarta untuk seleksi offline dengan semua transportasi dan akomodasi ditanggung oleh PB Gabsi. Rencananya seleksi offline ini akan berlangsung di bulan Mei dengan memakan waktu 10 hari. Selanjutnya hasil seleksi nasional akan diserahkan kepada KPPTN untuk memasuki program Pelatnas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H