Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertaruhan Cinta Dewi Amba

5 Juni 2023   20:49 Diperbarui: 5 Juni 2023   20:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sayembara dimenangkan oleh Resi Bisma. Tiga putri Kasi yakni Amba, Ambika, dan Ambalika jatuh ke tangan Bisma. Karena Bisma mengemban amanah mencarikan istri bagi Raja Wicitrawirya maka ketiga putri itu segera diboyong ke istana. Tidak seperti kedua adiknya yang menurut pada niat awal Bisma, Amba justru menggugat. Amba hanya mau dinikahi oleh Bisma, bukan Wicitrawirya yang tidak turun sendiri mengikuti sayembara.

Resi Bisma bertahan tidak mau memenuhi tuntutan Amba karena telah terikat sumpah tidak akan menikah seumur hidup. Jika Bisma memenuhi tuntutan Amba maka sama saja dengan menjilat ludah sendiri, sebuah pantangan bagi kesatria mana pun. Amba terus mendesak Bisma. Dia tak mau menjadi istri Wicitrawirya dengan alasan yang tepat,  Bismalah pemenang sayembara. Bisma terdesak. Untuk menakuti Amba direntangkannya gandewa ke arah putri yang teguh pendirian itu. Tak hendak Bisma bermaksud membunuh Amba. Namun tiba-tiba suasana gelap gulita, diiringi jerit nyaring Amba yang menyuarakan ketakutan.

Hening. Kegelapan terasa mencekam. Beberapa saat tak terdengar suara. Perlahan suasana meremang dan kembali terang. Terdengar sayup gending mengalun. Tampak di sana Amba memegang erat lengan Bisma. Sementara gandewa dan anak panah tergeletak di sudut panggung. Penonton bertepuk meriah menyambut ending yang nyebal pakem akibat listrik padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun