[caption id="attachment_172174" align="alignleft" width="267" caption="Prof. DR. Alex Retrau ketika dilantik Presiden SBY sebagai Wamen Perindustrian, 2010"][/caption] Wakil Menteri (Wamen) Perindustrian Prof. DR. Alex Retraubun, dalam kesibukan dan kerja keras di Kementerian Perindustrian, berkeinginan mengabdikan dirinya di Maluku, bila rakyat Maluku memberikan dukungan dalam survey sebuah lembaga independen kelak. Hal ini diutarakan Alex ketika ditanya media seputar isu niatnya untuk jabatan Gubernur Maluku yang akan ditinggalkan Karel A Ralahalu 2013 nanti. “Bila survey lembaga independen memberikan hasil representatif dan kredibel soal elektabilitas saya, pilihan mengabdi Maluku tidak bisa ditolak”, komentar Alex pekan silam.
“Mengabdi di semua jabatan publik adalah amanah. Jabatan Wakil Menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Sebaliknya, bila masyarakat Maluku memberikan sikap positif perihal Maluku-1 (maksudnya, posisi gubernur Maluku), maka saya akan minta ijin Presiden untuk menjalani amanah rakyat Maluku”, demikian Alex Retrau, yang sebelum menjadi Wamen Perindustrian, menjabat sebagai salah Dirjen Pulau-Pulau Kecil dan Terluar pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Alex ketika berada di Kementerian Perikanan, mensosialisasikan betapa pentingnya Pemerintah Jakarta memandang Indonesia secara real sebagai kesatuan pulau-pulau besar dan kecil. Pulau-pulau kecil dan terluar, kemudian disadari sebagai potensi kemiskinan dan kerapuhan pertahanan wilayah kedaulatan RI. Peningkatan Direktur Pulau Kecil dan Terluar (Terdepan) menjadi Direktorat Jenderal adalah salah satu terobosan jebolan Newcastle University, Inggeris itu.
Begitu juga program produksi rumput laut secara masif untuk kebutuhan pasar internasional adalah kampanye Alex, yang menghantarnya membidani Kementerian Perindustrian khususnya bagian kelautan dan pesisir.
“Hilirisasi industri untuk memperbesar partisipasi masyarakat dalam memperkuat ekonomi kerakyatan amat mutlak, bila Indonesia ingin meningkatkan produksi dan nilai tambah produksi rakyat,” tegas Alex, yang menekankan dan mempopulerkan istilah ‘hilirisasi industri’.
Untuk mendukung sosialisasi figur Alex Retrau di Maluku, sejumlah orang meluncurkan grup fesbuker ‘Relawan “Alex Retrau untuk Maluku I” untuk mengukur dan memastikan obyektifitas dan representasi elektabilitasnya. Tim Relawan ini sekaligus memberi sinyal pendidikan politik, bahwa calon Pemimpin Maluku perlu didukung dengan ketulusan hati sejak awal, agar kelak bila terpilih, para pemimpin Maluku tidak berada dalam jalur politik meritokrasi atau balas-jasa politik jasa yang mereduksi mutu kepemimpinan untuk melayani rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H