Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peristiwa Bekasi Dibesar-besarkan Asing

6 Juli 2010   16:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peristiwa Bekasi yang menimbulkan kekisruhan tampaknya dibesar-besarkan oleh sebagian media massa, maupun kontributor dalam negeri. Hal ini terlihat dari beberapa komentar yang jauh dari situasi dan kondisi yang ada dalam realitas masyarakat Indonesia, khususnya Jabodetabek, meski ada peristiwa Bekasi itu.

Tidak kurang tokoh Atheis dan ekstrim kanan yang kontroversial Geert Wilders tiba-tiba menyampaikan pesannya lewat Suara Nederland (RNW) tentang kekisruhan di Bekasi. Geert Wilders yang belum lama ini partainya PVV menang besar dalam  Pemilu di Belanda, meminta pemerintah Belanda segera beraksi dan menuntut Indonesia menjamin keamanan minoritas Kristen di Bekasi dan tempat-tenpat lain di Indonesia.

Belanda sebaiknya membekukan kerjasama dengan Indonesia, demikian PVV. Geert Wilders bersama rekan separtainya De Roon meminta hal ini kepada menteri luar negri Maxim Verhagen. Permintaan ini diajukan PVV setelah tersebar berita seruan kepada mesjid-mesjid untuk mempersiapkan jihad terhadap Kristenisasi.

Si Atheis Wilders Tak Layak Buka Mulut

"Geert Wilders bukan orang yang tepat menyampaikan hal itu. Kredibilitasnya di dunia Muslim sangat rendah, dan tidak lebih dari pengacau kehidupan dialogis dan harmonis lintas golongan keyakinan", demikian seorang teman Kristen yang emosional mendengar komentar Geert.

"Tentu masyarakat Muslim Indonesia menganggap sampah suara Geert Wilders, karena ia pernah melakukan tindakan yang jauh dari patut dengan video kontroversial yang menyinggung perasaan kaum Muslim di dunia. Karena itu, dengan melakukan pernyataan apa pun, itu malah merugikan suasana dialogis lintas golongan dan kultur di Indonesia, khususnya Bekasi", ungkap sahabat yang tak putus semangatnya bicara pluralisme dan kesadaran inklusif dalam lintas keyakinan.

"Dia, Wilders adalah contoh buruk bagi semua kelompok Keyakinan di dunia, yang mencari popularitas demi popularitas untuk kepentingan egonya, dan bukan untuk sebuah nilai. Kontributor informasi lokal ataupun warga Indonesia di luar harus kritis dalam menyebarkan berita, termasuk peristiwa salah faham di Bekasi", kata sahabat menutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun