Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketika, Arah Angin Memihak "Negeri Kincir"

11 Juli 2010   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tidak mudah menentukan siapa pemenang antara Belanda dan Spanyol. Si Paul the Octopus dan Mani si Beo telah memutuskan keputusan yang justeru tambah “memperkeruh” keberpihakkan, sebaliknya mempertinggi keraguan untuk memihak salah satu Tim Oranye atau Tim Matador untuk keluar sebagai perebut Piala bergengsi si bola bundar milik masyarakat dunia.

Pertarungan terakhir Tim besutan Del Bosque dengan menaklukan favorit juara Jerman memperbesar peluang dan dukungan terbuka Spanyol di satu pihak di babak final. Sebaliknya kemenangan atas Tim Panser itu mengubah keraguan mereka yang tadinya mulai skeptis pada peluang Spanyol karena ditaklukkan Tim Swiss pada pertarungan pertama di babak penyisihan tetaplah sebuah 'kejatuhan' yang tidak segera mengubah keyakinan sebagian orang bahwa Tim Matador akan dipastikan bisa merebut piala.

Sebaliknya, Tim Oranye Belanda tidak pernah kalah. Dan karena itu, gak mudah bagi para pendukung fanatik Tim Negeri Kincir Angin itu untuk berharap bahwa Tim Oranye akan meangakhiri seluruh kemenangan pertarungan dari babak penyisihan hingga puncaknya adalah memboyong pulang Piala Dunia. Belanda relatif stabil dalam permainannya hingga partai grand-final. Karena itu, mudah menebak bahwa sebagian penggemar "terpaksa" mendukung Belanda karena rekor tak terkalahkannya. Bila Belanda dapat dan akhirnya ternyata memenangkan juga partai grand-final, mereka menjadi Negara pertama yang merebut Piala Dunia dengan rekor “tak-terkalahkan”.

Tim besutan Bert van Marwijk terbeban seperti halnya Tim Spanyol, karena harus menciptakan rekor sejarah, pertama kali memenangkan Piala bagi negaranya. Beban ini bukan pertama kali bagi Belanda, tetapi pertama kali bagi Spanyol. Tim 'urakan' Spanyol pernah kalah, karena itu, secara psikologis mereka dapat merasakan bagaimana pernah kalah, karena itu berupaya tidak mengulanginya. Tetapi, Tim Belanda terbebani situasi tidak pernah kalah. Karena itu, itu bisa juga menjadi bumerang.

Peluang dan tantangan kedua Tim untuk menciptakan sejarah membuat kebingungan dunia keberpihakkan, temasuk mereka yang melakukan pasar taruhan. Paul the Octopus dan Mani si Beo memperbesar kebingungan itu. Kalau saya ditanya pasar taruhan: pertama, saya hanya ingin menikmati karena itu tidak terbeban mengatakan siapa menang. Tetapi, kalau dipaksa berpihak, saya terpaksa berdiplomasi, BUKAN karena sejumlah pemain Belanda berdarah Maluku antara lain, Giovanni sang Kapten, Eljeor Elia Sadubun, Robin van Persie, De Zeauw, De Joung, Wesley Snejder, Ibrahim Haffalai (beberapa belum dikonfirmasi), “Saya SUKA Spanyol menang, tetapi CITA (baca: GIRANG) Belanda yang konsistenlah memboyong piala!”

Khusus daerah yang harus bertikai karena perhelatan akbar ini, khususnya di Ambon, kita tetap bersemangat siapa pun pemenangnya antara Spanyol dan Belanda, desa-desa dan kota nun jauh dari kepentingan dan keuntungan (?) mendorong persaudaraan sejati dan perdamaian serta sportifitasnya. Untuk itulah Piala Dunia diselenggarakan. Isu rasilisme yang terkadang muncul di La Liga Spanyol ataupun Perserikatan Bola di negara lain sepakat menyebarkan semangat "Say NO to racism!".  Orang tidak boleh dibedakan atas nama apa pun, kecuali karena kebersamaan dan persaudaraan sejati sebagai SESAMA manusia.

Kalau akhirnya Belanda menang, jangan lupa Spanyol telah menunjukkan permainan "Joga bonito" dengan power, atau dunia diingatkan akan Tim dunia FC Barca "plus" dengan power kemenangan. Kalau Belanda menang, nasib si Paul the Octopus berubah malang.  Kita menunggu hasilnya, meski saya tampak akhirnya meninggalkan keberpihakkan dari "Tim Barca" Plus.

Baca juga yang ini: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1&dn=20080615023445

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun