Peristiwa sejarah hukuman mati tak adil terhadap nabi Isa as, dalam Bible, melibatkan banyak tokoh dan pelaku. Tapi dalam tulisan singkat untuk renungan Paskah 2017 ini, saya menyoroti satu kelompok dalam Bibel disebut Sanhedrin. Peran kelompok ini sangat besar: dalam penyaliban hingga tipu muslihat tentang peristiwa kebangkitan Yesus.
Sanhedrin (bahasa Ibrani: סנהדרין; bahasa Yunani: συνέδριον,[1]) atau yang disebut juga “Mahkamah Agama”. Sanhedrin merupakan dewan tertinggi agama Yahudi.[2] Kata Sanhedrin memiliki arti "suatu dewan yang terdiri atas 71 anggota". Istilah Mahkamah Agama juga tidak sepenuhnya tepat, sebab lembaga itu memiliki sifat politis juga. Di dalam Bibel, Sanhedrin berperan di dalam pengadilan dan penyaliban Nabi Isa dan peran lainnya tentang “kebangkitan Nabi Isa.
***
Dalam Bibel setelah Nabi Isa disalibkan, Mateus 28:11-15, mengisahkan, “Ketika mereka (sebagian Sanhedrin dari ke-71 anggota) di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga (makam) itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala (Sanhedrin).
28:12 Dan sesudah berunding dengan (Sanhedrin, yang) tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu. (note:yah tindakan menyuap untuk tutup mulut sudah ada); 28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu(pengawal makam)sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."(note: Sempurna tipu-muslihat dan dusta seantero negeri).
28:15 Mereka, para serdadu, terima menerima uang (tutup mulut) itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini(nota:ketika Mateus menulis Bibelnya.)“
Nota: Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini, tanpa batas waktu, dengan pelbagai variasi….
Halleluyah, Alhamdulilah…Tapi bagi kaum Nasrani, kebangkitan Nabi Isa dialami lewat lewa pelbagai cara: selain pengalaman pribadi makam kosong, persaudaraan sejati para pengikut nabi Isa as, perdana yang berkumpul dan merayakan perjamuan, maka, secara simbolis, perintah sebelum kematiannya ini bermakna eksiistensial-sosial.
Betapa pun, pengakuan akan kebangkitan nabi Isa adalah penting, tetapi di zaman modern, ajaran persaudaraan universal, miwsalnya, merupakan tanda-tanda dari kebangkitan itu, tanpa pengakuan dogmatis-doktriner. Maka: kerjasama antar umat manusia untuk terbebas dari tipu-daya iblis-syaiton, adalah tanda lain kebangkitan sosial bersama.