[caption id="attachment_179987" align="alignleft" width="300" caption="Wimar Witoelar - duduk, ketiga dari kanan, bersama Kompasioner (duduk, kedua dari kiri) - foto: bbr"][/caption]
“Dalam kasus terburuk, bila Partai SRI digagalkan untuk ikut Pemilu 2014, Sri Mulyani tidak akan dicalonkan Presiden”, demikian diungkapkan Wimar Witoelar, penggagas dan pendiri Organisasi Masyarakat (Ormas) Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI-K) yang melahirkan Partai Serikat Rakyat Indepeden (Partai SRI), Minggu (29/4) di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat.
“Orang mudah untuk pindah dari partai dan untuk mencari kedudukan. Tetapi, itu bukan tujuan kita. Kita membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat agar Presiden terpilih pada 2014 nantinya, akan dilahirkan dari gerakan masyarakat”, lanjut mantan juru bicara Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur itu.
“Tapi, kita tidak sedang bicara kegagalan. Kita terus menggalang dukungan masyarakat untuk menjadi anggota Partai SRI”, ujar Wimar.
Partai SRI yang mengusung Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati untuk menjadi calon Presiden RI 2014, meskipun tidak lolos administratif pada Kemenkumham pada akhir 2011, Partai SRI kemudian berbadan hukum dengan berakuisisi dengan Partai Demokrai Pembaruan Rakyat (DPR) dan resmi berbadan hukum pada bulan Maret 2012. Kini, partai SRI sedang mempersiapkan diri dengan merekrut anggota sebanyak 10% jumlah penduduk atau kurang lebih 500 ribu yang menyebar di 33 Propinsi dan 75% Kabupaten/Kota, untuk diverifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2014.
UU Parpol dan UU Pemilu terbaru memang menjadikan langkah partai baru tidak dengan mudah memenuhi persayaratan administratif dan faktual untuk mengikuti Pemilu 2014. Sehingga Partai SRI dan Nasdem misalnya perlu bekerja keras mengumpulkan anggota.
Pernyataan Wimar Witoelar tentang hubungan Sri Mulyani dengan Partai SRI seputar pencalonan Sri Mulyani sebagai capres 2014, senada dengan statemen Arbi Sanit. Arbi Sani ketika awal pendirian Partai SRI pernah mengungkapkan, bila bahkan kalau Partai SRI menjadi partai SRI lolos jadi peserta Pemilu 2014 mencapai PT (parliamentary threshold) namun tidak mencalonkan Sri Mulyani, maka Partai SRI boleh dibubarkan.
“Harga mati Partai SRI calonkan Sri Mulyani. Bila Sri Mulyani tidak dicalonkan jadi Presiden 2014, bubarkan partai”, demikian Arbi Sanit dalam beberapa kesempatan. Adanya kemungkinan Sri Mulyani dicalonkan oleh Partai lain sebagai teori tetap ada, apalagi indikasi itu juga bukan tidak diketahui pengurus SMI-K maupun Partai SRI.
Dalam pertemuan ini, hadir belasan pengurus SMI-K wilayah Jakarta, dan sejumlah kelompok masyarakat yang mendaftar sebagai anggota Partai SRI lewat kegiatan sosialisasi figur Sri Mulyani ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H