Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.
Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup.
Sambil mengambil makna dari setiap cerita.
Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini.
Tetapi adakah kata yang salah?
Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?