Mohon tunggu...
Bertha Yulianti
Bertha Yulianti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Siapa sih saya? Jawabannya bisa banyak. Tapi anyway...saat ini alhamdulillah saya sudah menjadi "IBU"... "The profession with highest salary since the payment is PURE LOVE" http://www.DuniaAretha.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pacaran Merenggut Masa Indah Kuliahku

26 Juni 2012   23:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 10046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_190904" align="aligncenter" width="402" caption="Pict:www.lobobear.com"][/caption] Masa kuliah.. identik dengan masa yang indah, sama seperti halnya masa SMA. Masa dimana bisa bergaul dengan banyak orang, melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan sekaligus mengukir prestasi. Namun tidak demikian buatku, banyak hal yang kulewatkan dan harusnya bisa aku lakukan pada saat kuliah namun tidak kulakukan karena aku lebih mementingkan pacarku, sehingga boleh dibilang selama 5 tahun selain kuliah yang kulakukan adalah pacaran. Sebut saja aku GADIS, seorang gadis aktif, ceria, mudah bergaul, pintar dan entah kenapa banyak lelaki yang menyukaiku. Masa SMP dan SMA ku kulewati dengan penuh ceria dan berprestasi, bahkan waktu SMA, aku didaulat menjadi ketua OSIS. Selepas SMA, puji syukur aku diterima di universitas tinggi negeri ternama di kota gudeg di fakultas incaran para mahasiswa teknik untuk berburu gadis impiannya. Semester pertama, kulewati dengan  sibuk OSPEK dan juga adaptasi dengan lingkungan dan teman-teman yang baru. Di awal semester tersebut, aku mulai berkenalan dengan pemuda yang tergolong "popular" di kampusku, sebut saja JAKA. Tak dinyangka di hari ulang tahunku, JAKA memberiku bunga, dan kami pun mulai pacaran. Semenjak itu, setiap hari, setiap saat aku harus selalu ada ketika JAKA membutuhkanku, dan ketika JAKA datang ke kost-an namun tidak menemukanku, ia akan marah besar. Karenanya secara tidak langsung aku mulai membatasi gerakku, bahkan yang dulunya terkenal aktif di organisasi sekarang satupun tidak kuikuti. Ketika bertemu dengan kawan lama SMA dia sempat bertanya, "Hai..Gadis.. Sepertinya ada yang lain dari kau. Kau tak terlihat seperti Gadis yg kukenal dulu." Memang sejak pacaran, aku banyak didikte sama JAKA untuk tidak melakukan ini dan itu. Dan secara tidak langsung ini membuatku berubah, salah satu efeknya adalah membuat kepercayaan diriku menurun. Kuakui bersama JAKA banyak hal menyenangkan kualami dan memang tidak dipungkiri aku sangat mencintainya. Memang betul kata pepatah, "Cinta itu Buta" yang membuat kami berdua khilaf. Suatu saat aku terlambat bulan cukup lama dan JAKA memberiku minuman Fanta dan obat-obatan sampai akhirnya aku sakit perut dan haidpun datang. Aku menangis, tapi JAKA bilang, "Gadis aku mencintaimu" sambil memelukku erat. Saat usia pacaran menginjak th ke-4, JAKA mulai menduakanku dengan adik kelas. Dan ketika kubertanya, bukannya minta maaf yang kudapat tapi justru tamparan yang mendarat di pipi. Sejak saat itu hari-hariku banyak kulewati dengan menangis, tapi aku tidak sanggup untuk putus dengannya. Kami berdua akhirnya lulus kuliah dan pacaran jarak jauh, di saat itu aku bertemu dengan 'Abang' dan karenanya aku memberanikan diri untuk memutuskan hubungan dengan 'Jaka'. Beberapa tahun sudah kulewati tanpa Jaka, dan jujur hati ini belum bisa terbuka 100% untuk lelaki lain meski itu untuk 'Abang' yang selama ini mensupportku. Meski demikian berangsur aku mulai merasakan diriku lagi yang dulu, yang ceria dan lebih percaya diri. Di saat reuni angkatan, aku merasa bebas kembali, tertawa lepas dan bergaul dengan siapa saja teman angkatan. Disitu aku tersadar.. "Hai..Gadis kemana saja kau selama 5 th kuliah di kampus, Apa yang kau lakukan dan dapat?" Ya..memang aku kehilangan masa indahku selama kuliah, tapi bukan berati dunia terus berhenti, dan aku tidak ingin kehilangan masa indahku di kemudian hari. Buat adik-adikku yang masih kuliah, bijaklah dalam bertindak dan pikirlah 1000 kali sebelum melakukan sesuatu. Pacaran boleh saja, tapi percayalah kau akan lebih bebas ketika tanpa ikatan dengan seseorang dan kau akan lebih bisa menikmati hari-hari kuliahmu untuk mengukir prestasi. Percayalah...!!! --- Cerita tsb diatas terinpirasi dari kisah sahabat dan semoga sahabatku didekatkan dengan jodoh yang baik dan mencintai apa adanya dan juga mensupport dia bukan mengekang atau membatasi. Salam, BY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun