[caption id="attachment_183769" align="aligncenter" width="325" caption="Mama..jangan sibuk terus donk... (Doc: BY)"][/caption]
“Kak, besok, sabtu ama minggu mama ke Bandung ya…?
"Pulangnya jam berapa?"dst...dan setelahnya si kakak bilang ke si adik, kemudian si adik dengan bahasa cadelnya bertanya, "Mama mau ke Bandung?
“Iya adik”
Kakak dan adik dengan serentak menjawab, “Nggak boleh, terus maen ama mama kapan?…, Mama jangan sibuk terus donk..!” Disertai derai tangis terutama si kakak yang terlihat sedih sekali, dan baru berhenti setelah saya bilang…”Kan kalo mama keluar kantor biasanya bisa pulang lebih cepat, yang matahari masih oranye itu lho…?” (padahal dalam hati …mana mungkin untuk kali ini…)
-----
Teringat kisah dua tahun yang lalu, di acara peringatan hari ibu, acara yang sederhana tapi cukup menyentuh betapa pentingnya peran kita sebagai ibu. Tidak mudah memang, apalagi Ibu-ibu jaman modern sekarang, kalau tidak sibuk bekerja atau bisnis kadang sibuk dengan jejaring sosialnya seperti FB dan BB. Ketika anak minta main bersama , “Nak, mama sibuk nih, main sama mbak aja ya....”(sambil jari-jari sibuk di BB atau note book). Padahal anak-anak kita hanya ingin bundanya lebih memperhatikan mereka, seperti ungkapan anak-anak KB& TK di A* A**** “Cium aku dan jangan cubit aku”, “Mama jangan sibuk terus donk”, “Mama temani aku bermain ya”, “Peluk aku mama”, “Mama cantik kalau tidak melotot”, “Mama jangan marah-marah terus ya..”, “Kurindu senyumanmu”, “Luangkan waktu untukku Bunda”, “Mama jangan cerewet ya..”,”Mama sayangi aku”, “Miss you mama”dan… “I LoVe you Mama”.
Sungguh kata-kata yang menyentuh. Menjadi mama yang baik dan mendidik anak menjadi anak yang soleh/solekhah bukan pekerjaan instan yang jadi dalam waktu hari / bulan. Tapi ini adalah pekerjaan sepanjang masa. Cara yang paling efektif adalah tauladan “ing ngarsa sung tuladha”. Seperti dikisahkan dalam dongen jaman dahulu. Alkisah ada seorang “ayah-ibu” yang mempunyai ibu yang sudah tua, mebuat repot karena sering rewel, tidak wangi lagi dan renta. Karena kerentaannya dan dianggap merepotkan maka ibu si “ayah-ibu” tsb dipisahkan tinggalnya di rumah yang agak terpencil dan di rumah tersebut disediakan batok kelapa untuk tempat makan dan minum. Suatu hari anak dari si “ayah-ibu” tsb bermain dan sampai ditempat ibunya ibu tinggal. Disana si anak bertanya dan terjadilah percakapan: “Ibu siapa?” – “Aku nenekmu, mamanya ibu kamu”, dan kemudian anak dan nenek tersebut bermain bersama.
Suatu hari anak tersebut diajak jalan-jalan ke hutan oleh ke dua orang tuanya, dan di hutan si anak tersebut menemukan batok kelapa. Si anak berkata pada orangtuanya, “Mama, papa, batok kelapa ini saya simpan ya…buat mama..papa besok kalau sudah tua”….???
-------
Kembali lagi ke leptop si unyil… upppsss..ke topik awal.
Anak-anak akan mendapatkan contoh orang tua dengan adanya interaksi yang cukup. Bagaimana mungkin anak mencontoh mamanya, kalau mamanya sibuk terus dan waktunya habis untuk yang lain. Memanginteraksi dengan anak tidak dilihat dari banyaknya waktu (kuantitas) yang dihabiskan bersama anak, tapi melalui kualitas waktu bersama anak.
Tapi..kita juga harus berfikir, kualitas menurut versi siapa? Anak? Atau orang tua? Dan bagaimana bisa berkualitas bila interaksi saja tidak pernah.
Sebagai orang tua, coba luangkan waktu buat anak-anak tercinta kita. “Ingat pekerjaan bisa dicari, tapi kenangan indah anak akan masa kecil bersama orang tua hanya sekali”.
Salam,
Danjuga janganlah kita berhenti berdoa untuk anak kita, seperti yang tertulis dalam QS. Al Imran: 38 - “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
Semoga tulisan ini menjadi inspirasi buat kita untuk ibu yang lebih baik dan anak yang solehah dan sayang dengan orang tua. Bagi ibu yang masih mempunyai ibu, luangkanlah waktu untuk bertemu atau telepon untuk mengungkapkan sayang dan hormat kita.
BY Tulisan ini hasil modifikasi dari tulisan saya berjudul "Dirgahayu Ibu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H