[caption id="attachment_182515" align="aligncenter" width="300" caption="Uibah ejakulasi dini sebagai suatu prestasi (Doc pic: dedinews.com)"][/caption]
Membaca tulisan HUM tentang "Ketika Ejakulasi Dini Menjadi Sebuah Prestasi" pasti sebagian pembaca kecewa. Ya...HUM mencoba melihatnya dari sisi lain dan dari perspektif futuristic. Memang betul salah satu fungsi dasar mengapa manusia menikah dan melakukan hubungan seksual adalah sebagai sarana "reproduksi", tapi selain itu ada unsur lain yang tak kalah penting yaitu "rekreasi".
Sebagai sarana "rekreasi" untuk mencari kesenangan yang konon katanya selain bisa sebagai pengurang stress juga bisa sebagai obat awet muda, tentunya "ejakulasi dini" sangatlah berpengaruh bagi wanita. Dan karena fungsi rekreasi ini, maka muncullah "mak erot" meski secara medis menurut dr. Boyke, "Size doesn't matter".
Menurut Wikipedia, Ejakulasi dini atau dikenal juga dengan istilah ED merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami kaum pria, di samping disfungsi ereksi. Tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual. Mereka hanya merasa dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Banyak faktor kenapa seorang pria mengalami ejakulasi dini al:
- Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh adanya suatu gangguan yang bersifat psikofisiologik. Ada beberapa masalah yang melatar belakangi terjadinya ejakulasi dini, yaitu hubungan suami istri yang tidak harmonis, perasaan tidak senang terhadap pasangannya, dan rasa takut terhadap wanita.
- Kecemasan juga berperan penting dalam proses ejakulasi dini karena masalah tersebut seringkali merupakan bagian dari situasi dan hampir semua penderita dapat mengendalikan ejakulasi selamamasturbasi. Hubungan seksual terlarang dan takut diketahui orang lain mendorong timbulnya kecemasan. Adanya ketidakpuasan pasangan seksual juga akan menambah kecemasan yang ujungnya akan memperparah ejakulasi dini.
- Kebiasaan mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya. Misalnya suka masturbasiatau onani dengan tergesa-gesa.
- Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmiter yang berfungsi menghambat ejakulasi.
- Gangguan kontrol syaraf yang mengatur peristiwa ejakulasi (hipersensitivitas refleks ejakulasi). Pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.
Nah...terus apa sih prestasinya "Ejakulasi Dini buat Istri?"
Jangan salah...meski konon katanya "ejakulasi dini" akan membuat sengsara istri, tidaklah selalu benar. Saya coba melihat dari perspektif lain, coba bayangkan di saat-saat sibuk tapi hasrat sudah mennggebu...pastilah akan sangat asyik kalau terjadi "ejakulasi dini" yang direncanakan, di pagi hari yang sempit sebelum beraktivitas, dan juga di saat anak-anak asyik bermain mencoba "menyimpe" sebentar untuk melakukan "ejakulasi dini" yang direncanakan dalam "quick sex" pastilah sangat membuat hati 'dag dig dug'
Prestasi lainnya, misalkan kalau memang "ejakulasi dini" tersebut sudah sangat mengganggu dan ternyata sumbernya adalah karena psikofisiologik, misalkan karena hubungan kurang harmonis dan ke-dua belah pihak sadar dan ingin memperbaiki maka pastinya terapi yang akan dilakukan selain membuat hubungan seksual semakin "hot" juga mebuat hubungan suami istri makin harmonis bahkan mungkin menyelamatkan pernikahan dari ambang perceraian. Nah....bukankah ini suatu prestasi yang sangat besar?? (*senyum puas dan lega tentunya...)
Satu lagi yang tidak perlu dikhawatirkan oleh para suami, seorang suami, seperti halnya istilah "ada banyak jalan menuju roma" begitu pula "ada banyak jalan mencapai 'orgasme' buat istri". Jadi tidak perlu berkecil hati buat para lelaki yang saat ini mengalamai "ejakulasi dini", tetaplah melakukan hubungan seksual dan komunikasian hal ini ke pasangan. Komunikasi sangat penting dalam berhubungan seksual, karena jika komunikasi tidak berjalan baik maka akan sulit tercipta hubungan yang harmonis.
Buat para istri, terimalah suami apa adanya dan nikmati apa yang ada. Nah sebelum bisa menerima suami apa adanya, tentunya kita harus terima diri sendiri dan bangga dengan diri sendiri. Tidak perlu malu akan kondisi fisik (yang kegemukan, terlalu kurus, dll), di mata lelaki "setiap lekukan tubuh wanita adalah seksi". Dan ketikta kita menerima diri sendiri apa adanya pastinya aura "kecantikan" wanita akan lebih keluar dan suami akan merasa lebih nyaman berhubungan dengan kita.
Tips yang tak kalah efektif buat wanita, di saat berhubungan..tak ada salahnya sedikit "egois" dalam arti berpikir untuk mencari kenikmatan diri sendiri. Tidak perlu khawatir, lelaki normal atau yang punya masalah ejakulasi dini akan dengan mudah mendapatkannya. Dan ejakulasi dini bukan lagi masalah buat istri untuk mencapai kenikmatan dan bisa jadi ejakulasi dini bisa menjadi suatu prestasi ketika suami menjadi lebih perhatian ke istri dan hubungan menjadi lebih harmonis.