Mohon tunggu...
Bertha Arviani Sugianto
Bertha Arviani Sugianto Mohon Tunggu... Dokter - Dokter umum

Dokter umum yang berdomisili di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mata Juga Dapat Mengalami Stroke, Yuk Kenali dan Waspadai

12 April 2022   15:00 Diperbarui: 12 April 2022   15:02 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selama ini banyak masyarakat hanya mengenali stroke yang terjadi di otak padahal mata juga dapat terkena stroke. Dalam dunia kedokteran, istilah stroke mata dikenal dengan oklusi arteri retina sentral. Baik stroke pada otak maupun pada mata dapat mengakibatkan kondisi yang fatal dan tidak dapat diperbaiki apabila terlambat ditangani oleh karena itu yuk mari kita kenali bersama apa itu stroke pada mata, bagaimana gejalanya, apa saja faktor resikonya, dan bagaimana penanganannya.

Apa itu stroke pada mata?

Stroke pada mata merupakan suatu kondisi dimana terjadi suatu penyumbatan tiba-tiba pada pembuluh darah yang bertugas untuk mensuplai kebutuhan oksigenasi dan nutrisi pada retina mata. Pembuluh darah yang bertugas untuk mensuplai kebutuhan ini disebut dengan arteri retina sentral oleh karena itu dalam dunia kedokteran stroke mata disebut dengan oklusi arteri retina sentral. Retina memiliki peran untuk mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi suatu sinyal yang dapat dibaca oleh otak sehingga membuat kita dapat melihat. Apabila terjadi suatu penyumbatan tiba-tiba pada pembuluh darah ini, maka pasokan oksigen dan nutrisi akan terhenti dan mengakibatkan penglihatan akan menurun secara mendadak. Stroke pada mata biasanya hanya menyerang satu mata dan lebih banyak terjadi pada usia di atas 60 tahun tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada usia yang lebih muda. Angka kejadian stroke mata pada pria sedikit lebih banyak daripada pada wanita. Apabila terlambat untuk ditangani, stroke pada mata dapat mengakibatkan kebutaan yang permanen.

Siapa saja yang beresiko mengalami stroke mata?

  • Individu dengan penyakit tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Individu dengan diabetes.
  • Individu dengan kadar kolesterol yang tinggi.
  • Perokok
  • Individu dengan penyakit jantung.
  • Individu yang mengalami kondisi pengentalan darah seperti pada individu pengguna kontrasepsi hormonal, penderita polisitemia vera, atau penderita anemia sel sabit.
  • Kehamilan

Apa saja gejalanya?

Gejala utama dari stroke mata adalah hilangnya tajam penglihatan secara mendadak pada satu mata tanpa disertai nyeri ataupun keluhan mata merah sebelumnya. Bisa saja sebelum stroke mata ini terjadi, penderita juga pernah mengalami periode hilangnya tajam penglihatan secara mendadak yang bersifat hanya sementara yang dalam dunia kedokteran disebut dengan amaurosis fugax. Penurunan tajam penglihatan yang terjadi juga bervariasi mulai dari hanya dapat menghitung jari pada jarak tertentu hingga hanya dapat melihat ada tidaknya cahaya.

Apa saja yang akan diperiksa saat berkunjung ke dokter?

  • Tajam penglihatan
  • Tekanan intraokular.
  • Pemeriksaan oftalmoskopi untuk melihat segemen posterior dari bola mata untuk mengetahui ada tidaknya penyumbatan dan untuk melihat kondisi retina.
  • Pemeriksaan tambahan seperti Optical Coherence Tomography (OCT) untuk melihat kondisi retina secara lebih jelas serta angiografi mata untuk mengetahui pembuluh darah mana yang mengalami penyumbatan.
  • Stroke mata berkaitan dengan adanya penyakit lain sehingga apabila diperlukan dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan tambahan lain seperti pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula dan kolesterol, ataupun rujukan ke dokter spesialis jantung untuk pemeriksaan jantung.

Bagaimana penanganannya?

Apabila merasakan gejala seperti diatas yaitu hilangnya tajam penglihatan secara mendadak tanpa disertai nyeri ataupun mata merah sebaiknya segera berkunjung ke dokter mata agar kerusakan yang terjadi dapat segera ditangani dan tidak menyebabkan kerusakan yang permanen. Hal yang perlu diingat adalah kerusakan yang permanen dapat terjadi hanya dalam waktu 6 jam setelah gejala dirasakan oleh karena itu betapa pentingnya untuk segera mencari pertolongan medis begitu gejala dirasakan. Penanganan yang akan dilakukan dokter diantaranya :

  • Melakukan pemijatan pada mata untuk melepaskan sumbatan.
  • Pemberian obat-obatan untuk menurunkan tekanan bola mata.
  • Tindakan parasentesis yaitu suatu tindakan untuk mengeluarkan sebagian cairan dari dalam bola mata untuk membantu menurunkan tekanan bola mata.
  • Memberikan campuran udara oksigen dan karbon dioksida untuk memicu pelebaran pada pembuluh darah.
  • Terapi laser dengan menggunakan laser Nd:YAG untuk menghancurkan sumbatan.
  • Terapi dengan oksigen hiperbarik, tetapi harus diingat bahwa terapi ini efektif bila dilakukan dalam waktu kurang dari 12 jam setelah timbulnya gejala.
  • Pemberian obat-obatan lain untuk menangani faktor resiko penyebab seperti contohnya pemberian obat penurun tekanan darah apabila ditemukan tekanan darah tinggi.

Bagaimana pencegahannya?

Stroke mata atau oklusi arteri retina sentral berhubungan dengan adanya penyakit lain yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah oleh karena itu yang dapat dilakukan untuk pencegahan antara lain :

  • Menjaga pola hidup sehat serta berolahraga teratur.
  • Menjaga kadar kolesterol dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi.
  • Mengurangi asupan gula agar kadar gula terkontrol.
  • Menghindari rokok.
  • Rutin mengkonsumsi obat dan kontrol rutin apabila menderita tekanan darah tinggi ataupun diabetes sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun