Mohon tunggu...
Berta Kusumastuti
Berta Kusumastuti Mohon Tunggu... -

Saya lulusan Universitas Sanata Dharma jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Saya suka menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tikus Jakarta

10 November 2014   05:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BEWARE!!

Suatu hari aku pulang dari belanja. Biasa...belanja baju dan...makanan. Aku beli roti 2 buah di Brea***lk. Rotinya belum pernah aku coba. Aku beli 2 rasa. Rasa bayam dan keju. Pulang rumah jam 6an. Aku taruh roti itu di atas meja. Aku pergi ke lantai atas sembari memberi tahu ke sepupuku yang tinggal satu rumah tentang roti yang aku bawa (aku tawari ke dia kalau-kalau dia mau). Aku pergi ke lantai 2. Aku ganti baju, cuci kaki, meletakkan baju, dan menyetel tivi. Aku cuma menonton sebentar.

Tidak sampai 5 menit aku menonton tivi. Karena tidak ada acara menarik, aku ke lantai bawah, mengecek keadaan. Aku penasaran dengan (2) roti yang aku taruh di atas meja, ternyata sudah tidak ada. Kantong plastik yang aku letakkan di atas meja terjatuh ke lantai. Dalam hati aku berkata, "mungkin mas W sudah makan rotiku." Aku tidak bertanya kepadanya langsung. Aku pendam dalam hati.

Kemudian, saat kita semua makan malam. Aku mulai penasaran karena kau tidak melihat plastik Brea***lk di tempat sampah. Terus aku bertanya pada sepupuku, "Mas, liat roti yang aku taruh di atas meja gak?". "Nggak" jawabnya
Jedeng!!
Di manakah letak roti tersebut?
Ukuran roti itu lumayan besar. Dua buah roti berdiameter sekitar 7-8 cm.
"Apa dimakan tikus, ya?"
"Tapi gak ada bekasnya. Kan biasanya kalau tikus yang makan ada bekasnya"
Kemudian kami semua mencari dimana bekas roti itu. Kami mencari di tempat sampah, di bawah meja, di bawah kasur, tapi tidak menemukannya.
"Mas dengar suara-suara gitu gak tadi?" tanyaku
"Nggak" jawabnya
Kami semua penasaran gak ketulungan. Jangan-jangan ada orang masuk terus mengambil roti itu? Ah, itu gak mungkin. Kan kita gak dengar suara apapun. Jangan-jangan ada.... hiiiiii
Aku jadi takut menceritakannya. Gak mungkin. Gak mungkin. Hahaha
Percakapan tidak jelas itu berlanjut sampai kita selesai membereskan makanan di atas meja. Kami masih penasaran, kemudian mencari lagi di mana bekas plastik roti atau remah-remah roti tersebut. Sepupuku yang punya insting tajam. Mencari dibalik lemari bekas bajunya. Terus dia berkata, "Ber, ini apa? Ini kali plastiknya."
"Mana?"kataku
Di balik lemari itu ada kantong plastik bertulisakan Brea***lk. Kantong plastik itu sudah tidak berisi dan bolong sebesar gigitan tikus.

Akhirnya terjawab sudah rasa penasaran kami. Kantong plastik telah ditemukan. Kami sadar bahwa ternyata tikus di rumah kami benar-benar rakus! Bahkan tidak menyisakan sisa makanan. Bahkan ketika sepupuku sadar, gorengan satu piring yang juga diletakkan di atas meja hilang dari pandangan saat mereka sedang tidur siang. Hanya tersisa tempe goreng yang di masak pagi hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun