Mohon tunggu...
Denie Denie
Denie Denie Mohon Tunggu... karyawan swasta -

085252615026 nomor hape saya, domisili di Sambas, Kalimantan Barat. Mau nulis apa saja, kapan saja dan di mana saja ...salam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uban, Media Gosip Mujarab

9 Juni 2011   21:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah hampir sebulan terakhir ini, saya perhatikan tetangga saya setiap hari melakukan sebuah permainan unik. Permainan ini hanya dilakukan dua orang atau bahkan jika beruntung banyak pemain, bisa dilakukan berapa orang pun, asal sanggup saja. Alat yang digunakan hanyalah jasmaniah saja, yakni tangan dan mulut. Bagi anda yang pernah bermain dengan lagu “ular naga panjangnya bukan kepalang....” bisa melakukan ini, cukup satu orang dibelakang temannya yang juga membelakangi anda.

Pada suatu hari, Mama Tata nanya sama Mama Eva; Mbok...hari ini cabut uban ga? Jadi dong, Mama Eva menjawab. Saya hanya bisa tersenyum melihat keduanya, selanjutnya mereka asyik ngobrol (baca ; ngerumpi) ngebanyol, ngedumel sambil memainkan sebuah permainan “mencabut uban”.

Melihat tingkah mereka saban hari, saya jadi teringat babeh, jika ada yang mau disampaikan, babeh memiliki kebiasaan mengajak saya mancing atau meminta saya untuk mencabut uban di kepalanya. Babeh (baca : ayah saya) punya kebiasaan ini sejak saya di SD, jadi jika sudah cabut uban berarti ada yang hendak dibicarakannya, seolah “Saatnya Uban, Saatnya Bicara”.

Kalian tau apa itu Uban?

Uban atau rambut putih tentu ada sebab, menjadi putih karena produksi pigmen pewarna rambut yang disebut melanin terhambat. Pigmen tersebut dihasilkan oleh sel tubuh melanosit. Melanosit tidak bisa memproduksi melanin jika tubuh kekurangan vitamin B 12. Nutrisi vitamin B 12 bisa diperoleh dari produk makanan daging, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan yaitu salmon atau tuna, daging unggas, telur, susu dan produk olahannya.

Terapi akupuntur mengatasi gangguan sistem saraf yang menyebabkan munculnya uban. Dengan akupuntur, simpul saraf yang rusak bisa kembali berfungsi. Akupuntur juga bisa merangsang peredaran darah di kulit kepala sehingga mengurangi timbulnya uban.

Bagi saya, uban tak sekedar putihnya rambut, tapi ia sudah digunakan oleh sejumlah ibu – ibu di desa maupun di kota sebagai alat komunikasi, alat pemersatu sekaligus media yang ampuh untuk sebar gosip murahan. Alat komunikasi itu yah karena selama yang saya lihat dari tetangga saya itu, banyak sekali yang mereka bahas ketika dalam praktik mencabut uban itu.

Bagaimana dengan Anda?

Pernah cabut uban? Bagi kita yang masih sangat muda belia, tumbuh uban berarti petaka banyak pikiran. Bila uban sudah muncul di rambut, terkadang tangan terasa gatal ingin mencabutinya. Padahal cara ini justru membawa efek buruk. Jika uban dicabut, hal itu akan merusak pori-pori rambut serta mengganggu saraf akar rambut.

Saya sendiri sudah ubanan walau dikit, diusia yang juga sama belianya dengan anda. Hanya saja saya tak ambil pusing, saya ingin menjaga rambut saya agar tetap putih karena ubannya, hehehehe, siapa tau ini bisa dijadikan alat komunikasi dengan istri “Mi, cabutin uban Abi dong...Kataku, Kata Istri : Sudahlah Bi, kalau masa ngomongin poligami sambil nyabutin uban”, hehehehe.

Rasulullah Tentang Uban

Dimakruhkan mencabuti uban, sebagai mana di riwayatkan oleh 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa ia berkata, "Rasulullah SAW telah melarang mencabut uban. "Rasulullah juga bersabda, "Uban itu cahaya Islam. "Dalam redaksi lain ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Jangan kau cabut uban itu! Tidaklah seorang Muslim membiarkan ubannya melainkan uban itu akan menjadi cahaya baginya nanti di akhirat. "Dalam hadits Yahya ada tambahan redaksi, "Maka Allah akan menuliskan kebaikan baginya dan menghapus kesalahan (dosa)-nya dengan uban-uban itu. "Dalam satu tafsir tentang ayat,"...dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan," (QS. Faathir [35]:37) di sebutkan bahwa yang dimaksud dengan peringatan dalam ayat itu adalah uban. Maka, bagaimana mungkin seseorang akan menjadi insaf akan hari esok (hari kiamat), lalu bersiap diri untuk menemuinya, sedang ubannya saja, yang merupakan qadar Tuhan terhadapnya dan menjadi peringatan baginya, di cukur atau di cabutnya.

Mencabuti uban bisa berarti menentang takdir Allah, benci atas perbuatan-Nya, dan tidak rela atas ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Orang yang mencabutnya berarti lebih senang dengan gaya hidup orang muda dan memilih untuk tampil muda. Ia enggan untuk mendapatkan kehormatan, kewibawaan dan cahaya Islam, serta tidak mengikuti akhlak Nabi Ibrahim (kekasih Allah). Diriwayatkan dalam sebagian kitab bahwa orang yang pertama beruban dalam Islam adalah Nabi Ibrahim (kekasih Allah). Diriwayatkan pula dari Nabi Muhammad bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah malu kepada orang yang beruban." Artinya, Allah malu untuk mengadzab orang yang menjadikan ubannya sebagai peringatan baginya. Dalam hal ini saya tidak sedang dalam suasana membahas keshahihan hadits dan riwayat di atas, nukilan ini bermanfaat untuk mencerahkan.

Dalam riwayat yang lain, Abu Bakar r.a. berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!”Rasulullah saw. bersabda: “Surah Hud, Surah al Waqi’ah, Surah alMursalat, Surah Amma Yatasa’alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat,menyebabkan aku beruban.”(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A’la, dari Mu’awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.).

Sedikit Menyimpulkan

Ah..jadi ntar kita ga perlu lagi cabut uban, kita yakin bahwa ini adalah petanda dan alat yang tepat untuk mengingat kematian. Mudah – mudahan, postingan ini juga dibaca sama Ibu – Ibu yang gemar cabut uban sekaligus ngerempi, jadi berharap ada yang bisa saling mengingatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun