Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad.
Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.
>> Saya hanya lah kumpulan Hari - hari yang sesungguhnya jika hari berkurang maka berkurang juga umur saya.
>> Saya sering menghabiskan waktu di depan layar laptop berjam-jam untuk online dan atau membaca ebook.
>> Founder & CEO https://tokoandalan.com
NYANYIAN ALANG
aku sembunyi dilangit-langit mulutmu ingin menjadi bisa lidahmu
bermain-main kata menebar makna
sesuka hati keluar caci maki, kadang pujian
menggodamu dengan ucapan: aku cinta padamu, kadang benci
kadang rindu
aku bermain dilangit-langit mulutmu menjadi harimau bagi siapa saja yang menghalangimu
tanpa beban menyalahkan, juga menuduh, mungkin juga fitnah
sesekali bilang: ini karena kamu
aku malu !
aku bergantungan diujung taringmu merasakan setiap gigitan dan anyir darah
menakut-nakuti siapa saja: apa pedulimu
berteriak diruang-ruang pilu
aku berenang dialiran darahmu menjadi penguasa
bagi keinginan-keinginanmu, dorongan hatimu
dengan congkak menepuk-nepuk dada
SANGGAR BATU
batu-batu telah menjadi waktu
sepanjang sungai keyakinan dan cintamu
aku mengalir deras didalamnya
sesekali menyeruak disela bebatuan hidupmu
kadang terhempas, terseret bahkan tergores
namun aku menikmatinya
batu-batu telah menjadi waktu
bagi tanah-tanah tepi
menggumpal mengikuti riak gelombang
menari-nari di atas buih yang datang dan pergi
aku terkesima
batu-batu telah menjadi waktu
bagi hasrat yang tak bertepi
bagi hidup yang sekali
BATAS PADANG
melayanimu seperti padang membiarkan ilalang tumbuh
demi matahari pagi, aku condong ke arahmu
melayanimu seperti angin diantara ilalang, bersentuhan
berpagut bercumbu demi akar-akarnya
aku dibalut ingin
melayanimu seperti bulan menyinari malam
membayangi dan menyuburkan tanah-tanah dibawahnya
menebar aroma petilasan para wali
mengabdi menjadi diri
aku bersarang di padang-padang janji
melayanimu, tiada jemu
NAPAK TILAS
menulis bait-bait sajak untukmu
seperti mengikuti lembah-lembah
terjal, berbatu, kadang licin dan kelam
sementara angin menusuk di rusuk punggungan
menjelajahi pori demi pori
merenungimu:laksana mencium aroma air hutan tropis
telaga gunung sembunyi ditengahnya :aku rindu ingin merenangi dalamnya
menelusuri ke hulu-hulu mengalir mengikuti kontur terendah
menyaksikanmu: menggenangi