Mohon tunggu...
R Lail Agung
R Lail Agung Mohon Tunggu... Desainer - Pekerja Visual yang juga tertarik dengan dunia tulis-menulis

Tinggal di Jakbar kerja di Jakut, aslinya anak Selatan lebih tepatnya Palembang, Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Tragis Pemburu Aroma

27 Agustus 2010   17:21 Diperbarui: 3 September 2022   13:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/4xEaN4ZGMo4

"Dalam gelap itu dia berjalan melintasi pinggiran trotoar yang sepi melalang-buana kesana kemari tak jelas tujuannya sendiri, ditambah suhu udara malam ini yang begitu dingin dan menusuk tulang membuat perutnya memainkan lagu berirama keroncong.."

 Dari seberang jalan tampak sebuah Restoran Chinese food yang sangat ramai sedang memasak hidangan santap malam sesekali aroma masakan tercium jelas menusuk hidung membuat dirinya tertarik untuk menuju sumber aroma sedap itu dengan perut lapar dia berharap mendapat makanan yang bisa membuatnya kenyang, setidaknya untuk malam ini karena besok hanyalah tentang bagaimana mengulang persoalan klasik yang sama.

Tanpa berpikir panjang dengan penuh semangat lalu dia pun berlari kecil menyeberangi jalan yang ramai itu, baru sekitar sepuluh langkah kakinya berlari tiba-tiba braaaaakk....!!! sebuah mobil sedan hitam datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi menabraknya, ia terlindas kedalam putaran roda yang menyeretnya beberapa meter kedepan seketika darah segar mengalir deras dan otaknya berceceran kemana-mana, bagian tubuhnya tak lagi bisa di kenali dengan utuh dalam hitungan sepersekian detik, kini nyawanya telah melayang diantara lalu-lalang kendaraan malam itu. 

Apakah kamu tau bagian paling ironi dari semua ini ? 

ya, tidak ada satupun yang peduli dengan kematiannya yang tragis, sungguh kasihan sekali tikus kecil yang malang.."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun