Qurban berasal dari kata bahasa Arab: QOROBA, artinya dekat, yakni dekat dengan Tuhan. Tentu dekat yang bermakna paham dan menjaga karakter Tuhan. Sebagaimana nabi Ibrahim yang dekat dan menjaga karakter Tuhan hingga tak ada lagi rasa kepemilikan dalam dirinya, termasuk "menyembelih anaknya".
Qurban yang diperintahkan Tuhan tidak ada hubungannya dengan kata Korban yang maknanya "Sacrifice". Sacrifice cenderung bermakna persembahan kepada raja lalim atau pujaan klenik.
Qurban yang dimaksud agar manusia selalu selalu ingat bahwa manusia tidak boleh semena-mena terhadap manusia lain dan memelihara keharmonisan dengan menolong sesama sebagai bukti perwujudan sifat Tuhan pada komunitas manusia.
Sebagaimana Dia menjaga keharmonisan alam, dan sebagaimana Dia merangkai sebuah alur kehidupan tanpa kecurangan ataupun penindasan.
Marilah kita mendekatkan diri pada Nya dengan melepaskan rasa kepemilikan yang sifatnya fatamorganis yang pasti menjerumuskan kepada lubang keserakahan. Mari kita ber Qurban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H