Mohon tunggu...
Berny Satria
Berny Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis bangsa

Bangsa yang Besar adalah yang berani berkorban bagi generasi berikutnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia ATM Abu Sayyaf

12 Juli 2016   10:03 Diperbarui: 12 Juli 2016   14:59 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsekuensi menyumbat aliran dana bagi penyandera memiliki akibat terburuk yaitu terjadinya kontak senjata dan tewasnya para sandera. Namun bukankah terjadinya kontak senjata antara TNI dengan penjahat adalah sebuah keniscayaan dalam membela kedaulatan negara dan melindungi rakyat. Dengan adanya sikap keras dan tegas, maka Indonesia akan dipandang sebagai negara yang tidak bisa dianggap main-main dalam kejahatan apapun, apalagi kejahatan yang menyinggung kedaultan negara. Jika ada korban, mereka akan dianggap sebagai pahlawan penegak kedaulatan bangsa yang akan diingat dan dijadikan pelajaran oleh generasi-generasi selanjutnya. Itu adalah hak sekaligus kewajiban sebagai warga dalam membela negara demi menjaga keharuman bangsa.

Pantas saja jika kapal-kapal asing masih merampok ikan di perairan Indonesia karena pemerintah belum tegas melindungi kekayaan alamnya. Walaupun sudah berbelas kapal yang diledakan/dihancurkan, namun itu tidak membuat jera para penjarah ikan berbendera asing untuk merampok sumberdaya alam Indonesia. Mirip kembali seperti mereka memperlakukan Indonesia sebagai ATM penuh uang. Peledakan kapal-kapal mereka mungkin hanya dianggap seperti mengambil uang di ATM tapi jarinya terjepit saluran uang di ATM ketika mengambilnya. Paling cuma diberi betadine sudah sembuh dan kembali mermpok ATM. Artinya peluang mencuri masih lebih besar kemungkinan serta hasil yang didapat dibanding frekwensi kapal yang tertangkap dan dihancurkan. Ibaratnya 1 kapal diledakan, masih bisa membeli 10 kapal dari hasil penjarahan SDA di perairan Indonesia. Selanjutnya, perampokan ikan dan sumber daya alam Indonesia akan terus terjadi oleh kapal-kapal asing.

Perlu sebuah tindakan yang tegas serta menyeluruh untuk dapat membela negara ini. Tidak cukup dengan slogan-slogan dan seruan untuk bela negara, tetapi negara harus menjadi penggagas dan promotor pelaksanaannya. Indonesia bukan ATM bagi para perampok yang uangnya murah dikeruk tanpa izin. Indonesia adalah negara yang bedaulat bagi negara-negara lain dan tidak mengamini perampokan asetnya oleh sebuah kejahatan individu maupun  terorganisir. Ibarat kata, ATM Indonesia hanya bagi para nasabahnya, bukan bagi perampok yang dengan mudah mendapatkan uangnya hanya dengan bersin bisa menggetarkan ATM dan keluar uangnya untuk dijarah.

Antrian service Daihatsu depok, 12 juii 2016, 10.00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun