Lalu dari mana pemikiran akan dunia media yang se-kompleks ini? Dapat dikatakan bahwa 'imaginasi teknologi' bisa menjadi salah satu pemicu permikiran atas dunia virtual, tentang cyberspace dan lain-lain. Menurut Stone (Stone, 1994:84), pemikiran  virtual reality ini awalnya muncul karena pendefinisian oleh William Gibson dalam novelnya yang berjudul Neuromancer dan membahas mengenai cyberspace.
- Simulasi
Tak lepas dari virtualisasi, ketika ada penggunaan teknologi media yang sangat signifikan maka ada pula simulasi di dalamnya. Simulasi sendiri erat definisnya dengan artifisial, sintesis tapi perlu diketahui bahwa simulasi bukanlah hal yang 'salah' ataupun hanya sekedar ilusi di mana semua proses yang dilakukan dalam simulasi menciptakan/ memproduksi objek baru yang nyata. Contohnya adalah video games yang tidak menirukan hal-hal yang nyata namun keberadaannya benar-benar ada dan dari hal ini dapat dilihat bahwa simulasi tidak mengimitasi sehingga pada definisinya simulasi bukanlah representasi dari hal nyata melainkan 'sesuatu' yang baru.
Pendefinisian lain dari simulasi adalah bentuk lain dari media komputer di mana dijabarkan oleh Marc Prensky ( Prensky, 2011 :11) sebagai
- Kreasi sintetik
- Dunia artifisial yang dekat dengan dunia nyata
- Model alogaritma matematika, yang mengikuti prediksi dan visualisasi
Selain definsi, simulasi dekat hubunganya dengan permainan online di mana dalam pendekatannya, dilakukan analisa deskriptif yang kompleks. Dalam game sendiri, simulasi diartikan sebagai karakter dan operasi dari game tersebut, secara spesifik video games dan di dalamnya, dunia artifisial yang berbentuk virtual dihidupkan.
Referensi: Lister, Martin et al. 2003. New Media: A Critical Introduction.
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/lister_a_spol_new_media_a_critical_introducion.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H