Mohon tunggu...
Bernardus Arthur Setiawan
Bernardus Arthur Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - seminaris tahun pertama

Seminaris Tahun Pertama - Fotografi - Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup dalam Lembaran Kertas - Pengalaman Hidup Seminaris Tahun Pertama

30 September 2024   20:50 Diperbarui: 1 Oktober 2024   20:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminaris Medan Pratama'113 -  Dokumentasi pribadi

        

Seminarium atau seminari diambil dari Bahasa Latin yang artinya tempat persemaian, sedangkan dalam tradisi Gereja Katolik, langkah pertama seseorang untuk menjadi seorang imam adalah masuk ke dalam sekolah yang disebut seminari. Mengapa sekolah khusus calon imam ini disebut seminari? Tempat ini adalah tempat dimana "benih-benih" imam Katolik ditempa dalam kegiatan sehari-harinya, siswa-siswa di seminari biasanya disebut seminaris. 

Pada umumnya, sekolah khusus calon imam yang dinamakan seminari ini memiliki 4 tingkatan, yang berarti setiap seminaris harus menjalani minimal 4 tahun untuk lulus dari sekolah ini dan melanjutkan jalan hidupnya menuju imamat mulia. Sering terjadi di seminari bahwa peraturan-peraturan umum lebih ditekankan pada seminaris tahun pertama, atau sering juga disebut KPP (Kelas Persiapan Pertama) atau seminaris medan pratama, yang membuat seminaris tahun pertama merasa kehidupan di seminari sangatlah ketat dan sangat dibatasi oleh "lembaran kertas jadwal harian".

Di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang, seminaris KPP mengalami proses awal 40 hari "karantina" yang berarti seminaris KPP tidak boleh berkomunikasi dengan orang-orang luar lewat cara apapun dan kapanpun, bahkan seminaris KPP dalam 40 hari pertama tidak diperkenankan untuk keluar area seminari tanpa pengawasan yang ketat. Saya, Bernardus Arthur Setiawan adalah salah satu seminaris dalam Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang, saya adalah angkatan Medan Pratama 113, yang berarti seminari ini sudah berdiri selama 113 tahun. 

Dalam proses karantina 40 hari saya bersama 57 teman angkatan lainnya, kami diajak untuk mengenal lingkungan seminari, sejarah seminari hingga pengetahuan dasar tentang apa yang akan dipelajari di seminari dan lainnya. Medan pratama atau tahun pertama ini kerap kali disebut juga medan introductio atau pengenalan akan lingkungan seminari, oleh karena itu, dalam tahun pertama ini, fokus dari seminaris adalah mengenal apa itu seminari, sedangkan tahun kedua nanti adalah incorporatio, tahun ketiga electio, dan tahun keempat atau terakhir adalah confirmatio.

Selama masa karantina, kami tidak dapat mengakses fasilitas medan yang dapat berkomunikasi dengan orang lain seperti telepon, komputer, TV, dan lainnya, selain itu, pelajaran yang didapat sehari-hari juga belum banyak, hanya pelajaran-pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga pelajaran-pelajaran wajib seminari seperti Bahasa Latin, Liturgi, dan lain-lainnya, tetapi pelajaran utama seperti sekolah pada umumnya seperti matematika, IPA, dan IPS belum diajarkan. 

Setelah menjalani proses karantina, pelajaran-pelajaran baru diajarkan sepenuhnya. Jika dibandingkan, standar sekolah seminari dengan standar sekolah lainnya, bisa dibilang standar sekolah seminari cukup rendah, apalagi pada tahun pertama, hal itu bisa terjadi karena seminaris didorong untuk tidak hanya menekankan satu aspek kehidupan yaitu pelajaran (scientia) tetapi juga aspek kehidupan lainnya seperti kesehatan dan kesucian. Seperti yang telah dijadikan pilar pendidikan di seminari ini, scientia, sanitas, sanctitas atau ilmu pengetahuan, kesehatan dan kesucian, seluruh seminaris didorong untuk mengembangkan tiga pilar dasar itu secara setara dan tidak diperkenankan hanya salah satunya yang ditekankan, sedangkan yang lainnya dibiarkan begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun