Mohon tunggu...
Bernharth Rumkorem
Bernharth Rumkorem Mohon Tunggu... -

Secretary for The Youth Unity of Paulus Church

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Apa Dengan 1 Desember?

1 Desember 2012   01:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24 8127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13543236871604519337

[caption id="attachment_226878" align="alignnone" width="702" caption="UPACARA HUT OPM 1 DESEMBER"][/caption]

Ada apa dengan 1 Desember? Tanggal itu sangat krusial terlebih bagi Organisasi Papua Merdeka (OPM). 1 Desember merupakan hari bersejarah bagi OPM yang biasanya diisi dengan pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai simbol dan perjuangan bagi kemerdekaan rakyat Papua.

Namun, bagi Indonesia OPM adalah gerakan terlarang yang ingin melepaskan diri dari kedaulatan NKRI, sehingga harus ditumpas karena melakukan makar. Karenanya, menjelang 1 Desember ini, kerap diwarnai isu provokasi agar suasana semakin keruh.

Hari- hari sebelum peringatan 1 Desember juga kerap kali diwarnai dengan aksi-aksi penembakan, pembakaran, dan beragam aksi teror lainnya. Para pejuang separatis OPM dengan menggunakan teror berupaya keras untuk mendapatkan dukungan dan kehadiran masyarakat pada saat dilangsungkannya Upacara Peringatan pada 1 Desember tersebut.

Cukup sudah kita lihat beragam teror kekejaman yang dilakukan kelompok ini (OPM) demi mencapai tujuan mereka memisahkan diri dari Indonesia. Warga sipil, polisi, TNI, warga turis, bahkan warga papua asli pun ikut menjadi korban kekejaman mereka.Tidak semua warga asli Papua setuju dengan tujuan para pejuang OPM ini untuk memisahkan diri dari Indonesia, namun dengan kekuatan senjata para pejuang ini menebar teror di rakyatnya sendiri.

Warga Papua diajak (dipaksa) untuk menghadiri upacara 1 Desember, yang sudah pasti nantinya oleh aparat keamanan akan dibubarkan. Pembubaran ini jelas akan berujung pada sejumlah penangkapan dan benturan fisik antara aparat dengan warga pesertaupacara, dimana nantinya kebanyakan dari mereka yang menjadi korban justru adalah warga Papua yang sebenarnya mereka dipaksa untuk ikut menghadiri upacara tersebut.

Hentikan Pemaksaan Kehendak Kalian Kepada Kami !!!

Kami Bukan OPM, Kami Rakyat Papua !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun