Mohon tunggu...
Bernardinus EliasTan
Bernardinus EliasTan Mohon Tunggu... Guru - Pemula

Seorang pendidik sekolah dasar di kota Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bangun Kesiangan dan Terlambat Kuliah (Part 2)

10 Desember 2018   20:57 Diperbarui: 10 Desember 2018   20:59 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"KRING...!KRING...!"

Suara alarm membangunkan Robi. Terkejut, melihat jam bekernya yang berdering tadi, ternyata telah menunjukkan waktu yang sudah siang. Matahari sudah mulai terasa panas yang perlahan-lahan menusuk tajam ke dalam kulit Robi.

"Aduh..! sial.., sial..! kok bisa hari ini aku bangunnya kesiangan? Waduh.., bakalan telat nih, mana jalanan sudah mulai macet lagi..!"

Robi menggerutu sambil dengan tergesa-gesa membersihkan diri lalu segera berangkat kuliah. Dengan kecepatan yang tinggi Robi memacu sepeda motor miliknya dengan harapan akan tiba di kampus tepat waktu.

Sesampainya Robi di halaman parkir, dengan segera ia berlari-lari menuju kelas yang terletak dilantai 3 gedung fakultas tempat dirinya mengenyam pendidikan. Setelah sampai di depan kelas Robi langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam kelas, yang ternyata perkuliahan hari itu sudah mau dimulai.

"Ma..maaf.., pak, saya terlambat"

Aku sedikit terbata-bata dan mataku yang melirik kearah teman-teman sekelas yang terlihat senyum-senyum karena hanya aku sendiri yang terlambat hari itu.

"Robi.., kenapa kamu hari ini terlambat? Tidak seperti biasanya, kamu yang selalu hadir lebih awal sekarang malah terlambat.."

"Iya, pak, sekali lagi maaf, kemarin saya keasikan membaca beberapa buku yang baru saja saya beli di toko buku."

Memberikan alasan yang masuk akal membuat Robi dimaafkan oleh dosen tersebut dan sepertinya dosen tersebut juga tidak begitu mempermasalahkannya, karena ia mengenal Robi cukup lama, maklum, dosen tersebut adalah sahabat ayahnya Robi ketika mereka sama-sama masih menempuh pendidikan S1 beberapa belas tahun yang lalu.

"Oh..begitu ceritanya, kalau begitu silahkan duduk"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun