Mohon tunggu...
Bernard T. Wahyu Wiryanta
Bernard T. Wahyu Wiryanta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Wildlife & Travel Photo Journalist

Wildlife & Travel Photo Journalist www.wildlifeindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musisi Kendal Mengancam Industri Musik

11 Desember 2012   09:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:50 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membicarakan industri musik di Indonesia, terutama masalah kantong-kantong para musisi di Jawa, mungkin hanya beberapa kota saja yang layak disebut. Misal Jakarta, Bandung, Yogya, dan Surabaya. Semarang? Sudah lama sejak terakhir Power Slaves meramaikan bursa musik Indonesia, tidak terdengar lagi ada penyanyi atau group band dari kota lumpia ini.

[caption id="" align="alignnone" width="700" caption="Bee Violet dibawah PT Samatha Musik Indonesia meluncurkan album "][/caption]

Di kalangan para anak band atau musisi sempat timbul issue tidak sedap buat para artis dan anak band dari Semarang. “Band dari Semarang di black list sama Label/Produser”. Pasalnya menurut pengakuan teman-teman dari komunitas musisi di Semarang, dulu banyak anak band dari semarang yang atitudenya kurang bagus ketika ke Jakarta. Banyak yang tidak bisa menjaga komitmen, seenaknya sendiri, dan rata-rata egois, selain tentu saja gampang sekali terkena “star syndrome”. Ini mungkin yang menyebabkan musisi dan band asal semarang lama tidak terdengar di blantika musik tanah air.

Namun diluar itu, semangat untuk bermusik dan mengapresiasi musik di Semarang tetap saja tinggi. Terbukti dengan banyaknya event-event musik yang digelar di kota Semarang. Juga membanjirnya studio rental, dan panjangnya antrian di “Al Studio” salah satu studio rekaman yang terleta tepat di jantung kota Semarang.

Keluar dari Semarang, kira-kira perjalanan satu jam ke arah jakarta ada sebuah kabupaten, Kendal namanya. Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati perempuan ini saat ini mulai menggeliat-semangat bermusiknya. Musisi-musisi Kendal yang kemudian membantuk wadah yang diberi nama “KOMIK” atau Komunitas Musisi Kendal ini mulai mengancam panggung hiburan di Jakarta. Tentu saja nama Kendal tidak pernah diperhitungkan di kalangan para musisi. Namun terbukti mereka mulai menunjukkan ancamannya.

Salah satu bukti ancaman dari kota di pinggir Laut Jawa ini adalah keluarnya beberapa lagu yang digarap oleh Limpang Hartono. Limpang adalah seorang tukang potong rambut dari kota Weleri di Kendal. Paling tidak Limpang yang sempat bergabung di manajemennya Farhat Abas ini sudah mengeluarkan 5 lagu. Satu lagu dengan judul Singgasana Cinta dinyanyikan oleh Nia Daniati. Dan dua lagu dengan judul “Marah Tapi Lucu” dan “Hula-Hula” dipopulerkan oleh duo Maya “Kanjeng Mami” dan Maudy Wihelmina.

Bagaimana dengan group band? Ada satu group band dari kota kecil ini yang menamakan dirinya Bee Violet. Band yang terbilang baru ini sudah mempunyai basic massa sangat kuat di Kendal. Beberapa lagunya, ketika perform, dan vokalisnya memberikan mic ke penonton maka bisa dipastikan semua penonton akan meneruskan liriknya sampai selesai.

Bee Violet yang digawangi Anis (vokal); Bayhaqy (guitar); Hakim (guitar); Arya (bass); Denny (Drum); dan Awan (keyboard) ini mengusung genre pop rock modern. Dan dibawah naungan PT Samatha Musik Indonesia pada 05 Desember 2012 lalu di Rolling Stone Cafe, Kemang, Jakarta mereka baru saja meluncurkan album perdana mereka yang berjudul “SAHABAT”.

Uniknya, sebelum Bee Violet meluncurkan album resminya, beberapa lagu sudah banyak beredar di lapak bajakan. Beberepa diarransemen sebagai dangdut koplo, dan satu lagu sudah muncul di tempat-tempat karaoke di Semarang.

Selain pencipta lagu dan group band, Kendal juga punya penyanyi solo yang mulai eksis. Monica Niken, yang saat ini bekerja di Mabes Polri sudah lebih dahulu mengeluarkan beberapa singlenya. Dan lebih banyak beredar di Malaysia dan Brunai Darussalam. Satu lagu monica “Hai Laki-Laki” juga ada dalam album Bursa Gerobak Indie yang digarap oleh Trinalars Entertainmen. Dalam album kompilasi “Bursa Gerobak Indie” ini juga ada lagu “Ku Bisa Gila” dari group band The Japeen, yang juga berasal dari Kendal.

Jadi sebentar lagi, ketika Semarang sudah tidak lagi menelurkan musisi-musisinya, maka akan diambil alih oleh sebuah kota kecil di sebelahnya, Kendal. Dan geliat para musisi di Kendal ini sudah mulai mengancam panggung ibukota. Kita tunggu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun