Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya banyak menggunakan gadget dan sosial media. Sosial media yang mampu diakses cukup banyak salah satunya adalah Twitter. Twitter merupakan salah satu sosial media yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai macam kepentingan.
Indonesia memasuki kedalam new media (media baru) karena setiap kontenya mampu diakses dan dimasukan kedalam barang elektronik atau teknologi komputer yang sudah terhubung oleh internet. Memudahkan orang untuk saling berinteraksi dan mendapatkan waktu lebih singkat untuk mendapatkan sebuah informasi.
Istilah buzzer muncul pada tahun 2009, pada tahun ini buzzer masih dalam tujuan yang positif. Buzzer bisa diartikan sebagai akun yang menggiring opini atau sebagai pendengung di sosial media terutama Twitter. Kegunaan buzzer awalnya merupakan sebuah strategi marketing untuk menjual suatu produk dengan cara menggiring opini publik untuk membeli produk tersebut.
Pada tahun 2012 buzzer mulai digunakan sebagai alat politik untuk menggiring masyarakat mendukung kepentingan politik. Buzzer mampu menujukan identitasnya secara terang-terangan ataupun bermain di belakang topeng. Buzzer politik mulai terlihat pada periode Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
Setelah kejadian ini Bintang Emon mendapatkan banyak komentar negatif dan positif di berbagai sosial media. Salah satunya Bintang Emon tuai kecaman pada sosial media Twitter melalui banyak pihak terutama para buzzer.
Buzzer mampu menguasai Twitter dengan mudah karena beberapa hal yang akan dijabarkan di bawah ini:
1. Twitter merupakan sosial media yang memberikan kebebasannya untuk para penggunanya yang tetap memiliki kebijakan yang harus dipatuhi. Twitter akhirnya digunakan para politisi untuk menjadikan akun mereka tidak hanya sebuah media sosial tetapi juga membuat pendapat, argumen, dan kritik.Â
Dari penjelasan diatas bagaimana sifat dari Twitter sendiri menyatakan memang mudah penggunanya untuk berekpresi sebebas mungkin melalui postingan dan komentar. Hal ini membuat ruang buzzer lebih besar untuk terus bermunculan untuk mendukung suatu kasus ataupun memberikan berita yang tidak benar kepada khalayak.
Hal inilah rawan akan hoax (berita palsu) yang tersebar dan banyak orang yang dirugikan akibat ulah dari buzzer yang memang dibawa scara pribadi maupun akun sewaan yang di setting untuk mengkritik bahkan mampu menjatuhkan seseorang.