Kecamatan Jambu, 2024 - UNNES mengirimkan dosen dan mitra untuk terjun dalam pengabdian masyarakat di Kecamatan Jambu, kota Semarang. Pengabdian tersebut dilaksanakan sebagai bentuk peningkatan pemahaman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau biasa disingkat menjadi P5. Program ini membuka wawasan dan pemahaman lebih lanjut kepada guru yang berada di Kecamatan Jambu atas berkembangnya pendidikan di Indonesia. Program pengabdian ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Juli 2024.
Lantas, apa itu profil pelajar Pancasila? Profil pelajar Pancasila ialah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan. Di satuan pendidikan, profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan melalui berbagai strategi yang saling melengkapi dan menguatkan, yaitu budaya satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan kokurikuler berupa pembelajaran melalui projek. Dengan demikian, projek ini bukan satu-satunya metode melainkan penguatan upaya mengembangkan profil pelajar Pancasila.
Umumnya, Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang memiliki 280 guru yang terdiri dari 180 Guru Sekolah Dasar (SD) dan 100 Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dari 280 guru di atas pemahaman dan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) masih tergolong rendah. Bahkan asesmen dan tata cara pelaporam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila juga masih belum memuaskan sehingga diperlukan pemecahanya atau solusi yang bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable). Hal itu diungkapkan oleh Bapak Suyitno, S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.Â
Dalam program pengabdian tersebut, para guru melaksanakan pre-test dan post-test sebagai bentuk pemahaman akan P5. Pengetahuan dan pemahaman yang didapatkan secara pribadi, kemudian ditambah dengan pemahaman dari tim UNNES dan mitra yang berperan. Hal tersebut memberikan lonjakan pemahaman yang semakin luas terkait P5 dan memberikan konstribusi atas pengajaran yang dilakukan dalam dunia pendidikan, terutama bagi para siswa yang diajar oleh guru-guru tersebut. Selain itu, program ini memberikan rasa sosial dengan pemberian penugasan kelompok. Hal ini membuat antar guru dari berbagai sekolah memberikan konstribusi dalam program dan tidak hanya sekadar mendengarkan saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H