Mohon tunggu...
Bernadinus Jandon
Bernadinus Jandon Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis Fiksi dan Nonfiksi

Fides et ratio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi (Ayah)

3 Agustus 2022   12:51 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:51 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                           Puisi Percikkan covid-19

Ayah......

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Masih ada bekas pelukan yang engkau peluk. cinta mu yang takkan hilaang oleh waktu dan senja. senyuman mu masih kusimpan dan akan ku bawa sebagai alas perjalanan hidup ku. berkat kerja keras mu, bimbingan mu, serta doa yang engkaau lantungkan setiap saat.

Ayah.......

Berikanlah aku jalan untuk membalas sejuta doa, kerja keras, bimbingan yang telah kau berikan dan kau ajarkan aku semasa ruang tubuh mu yang gagah itu Tuhan pakai di dunia fana ini.

Ayah.........

Ijinkanlah aku membalas jasa mu dengan kesuksesan untuk membesarkan nama mu. agar seisi dunia tahu bahwa cinta dan kasih mu tak terhingga untuk anak-anaknya.

Ayah.........

Terima kasih atas keiklasan mu menjaga aku dari lahir hingga saat ini. semoga aku  bisa mengajarkannya kembali pada anak-anak kelak suatu hari nanti .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun