Mohon tunggu...
Bernadetha Wahyu A
Bernadetha Wahyu A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Andai, sebuah kata yang diperlukan untuk membantumu menerima hal-hal yang sulit diterima.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terjebak

13 Agustus 2021   21:29 Diperbarui: 13 Agustus 2021   21:39 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melodi itu lagi-lagi terngiang onar
Nada-nada yang tak tersusun tulus
Merusak suasana beraturan
Hari penuh hening

Entah bagaimana, namun ia lahir tepat dalam otakku
Berdengung seolah pesta segera mulai
Merunyamkan segala titik awal
Dan beralih menggila

Apakah terkurung membuat mereka murka?
Tetap diam bisa membuat mereka meliar?
Mereka masih berkeliaran tak kunjung penat
Seperti kehilangan arah untuk berjalan

Sorot mata tak terlepas pada layar
Bertengkar dengan jari demi mengejar arti
Arti itu menghitamkan pikiran
Membuat cabang pada teori-teori diri
Penuh ketenangan yang mengisyaratkan peluh

Aku anggap terbaring menjadi super istimewa
Tanpa tersadar bahwa berkeliaran mencari jati, akan lebih berarti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun