Mohon tunggu...
Bernadetha EdenKrisdita
Bernadetha EdenKrisdita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Slamet Riyadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNISRI Surakarta: Sosialisasi Pengenalan Pengolahan Bahan Pangan Lokal Menjadi Produk Bergizi

12 Agustus 2022   15:13 Diperbarui: 2 September 2022   18:02 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Univeritas Selamet Riyadi (UNISRI) Surakarta telah mengarahkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik  Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKNT MBKM) dengan mengusung tema "UNISRI Berkontribusi Dalama Kebangkitan Pasca Pandemi". Dimana pada tahun ini kali pertamannya setelah pandemi makasiswa kembali mengadakan KKN secara berkelompok lalu diterjunkan ke desa-desa. Dimana sebelumnya kkn di adakan secara online atau dilokasi masing-masing daerah tempat tinggal domisili mahasiswa kkn. Hal ini dilakukan dengan tujuan kegiatan KKN ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar meskipun dalam keadaan pasca pandemi dan sebagai bentuk kepedulian kami sebagai mahasiswa. Kegiatan KKN ini dilaksanakan di Dusun Gunungduk, Kecamatan Gondangrejo, kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan berlangsung selama 38 hari, dimulai pada tanggal 25 Juli 2022 -31 Agustus 2022.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

GUNUNGDUK, JAWA TENGAH (10/08/2022) Saya, Bernadetha Eden Krisdita yang merupakan mahasiswa UNISRI melakukn kegiatan sosialisasi tentang "Pengenalan pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk pangan yang bergizi sebagai salah satu pemanfaatan untuk ketahanan pangan pasca pandemi" yang diikuti oleh ibu-ibu PKK dusun Gunungduk sebanyak 50 peserta. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahan pangan lokal yang. Dimana masalah yang terjadi saat ini adalah bagaimana mengolah bahan pangan agar lebih menarik dengan gizi yang memenuhi dan lebih sehat bagi semua kalangan masyarakat. Maka dari itu dengan diadakan sosialisasi tentang pengolahan bahan pangan lokal dikalangan masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan tentang cara mengolah bahan pangan yang lebih bergizi. Sosialisasi ini dilakukan dengan membagikan brosur dan menjelaskan tentang isi brosur tersebut.  Tanggapan dari ibu bayan dengan adannya mahasiswa KKN UNISRI mengadakan sosialisasi Pengenalan pangan lokal, " Terimakasih sudah mengadakan sosialisasi pengenalan pangan lokal, sehingga ibu-ibu PKK sekebayanan sedikit banyak tau tentang pangan lokal dan semoga kedepannya bisa menerpkan pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari" ujar ibu bayan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pangan Lokal adalah pangan yang diproduksi, dipasarkan, dan dikonsumsi oleh masyarakat sekitar atau setempat sesuai potensi dan kearifan lokal. Pangan lokal sebagai solusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan di masa pandemic maupun pasca pandemic. Pengembangan pangan lokal sebagai upaya memperkuat keragaman pangan dengan berbagai pangan alternatif.
Pangan lokal ini pengolahannya bisa mengadaptasi dari proses pengolahan makanan dari luar daerah. Contohnya, palembang punya makanan kash yaitu pempek yang menggunakan bahan dasar ikan belida dan tenggiri. Sedangkan di dusun Gunungduk ikan tersebut tidah ada dan dapat diganti dengan ikan lokat yang ada di sekitar dusun Gunungduk. Diversifikasi atau Penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenih/komoditas yang di konsumsi. Dengan kata lain satu bahan pangan bisa dibuat untuk berbagai jenis produk pangan yang dapat dikonsumsi. Contohnya jagung, bahan pangan ini bisa di buat beraneka ragam jenis makanan misalnya puding jagung, beras jagung, susu jagung.

Tujuan mengetahui pangan lokal ini adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan, dimana jumlah manusia akan semakin bertambah dan kebutuhan pangan juga akan semakin bertambah pula tentunya dengan mengetahui berbagai bahan pangan yang dapat di olah selain bahan pokok produk. Hal tersebutakan membuat kita tidak menyalami krisi pangan atau kekurangan pangan. Dan Impor bahan pangan menjadi berkurang dengan memanfaatkan pangan lokal kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun