Mohon tunggu...
Bernadeta Lingga Devayani
Bernadeta Lingga Devayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cheerful

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ingin Promosi Tetapi Harus Cosplay Jadi Rayap

22 November 2023   22:01 Diperbarui: 23 November 2023   14:21 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bilibili.tv/id/video/2009545894

Drama sebagai "filosofi bahasa" mengacu pada konsepsi drama bukan hanya sebagai bentuk hiburan atau cerita, tetapi sebagai filsafat yang mendalam yang memiliki kemampuan untuk menggambarkan dan menganalisis berbagai macam tindakan simbolis manusia, khususnya yang melibatkan penggunaan bahasa (Larson, 2007:147).

Dalam iklan "Chaindrite" dari Thailand, penerapan teori dramatism mengungkap bagaimana elemen-elemen dramatis digunakan untuk menggambarkan keefektifan produk dalam membasmi serangga  yang dapat dibuktikan pada iklan dengan "berakhirnya" koloni rayap. Agen, yang dapat diidentifikasi sebagai produk "Chaindrite" atau karakter yang memainkan peran dalam iklan, digambarkan dalam aksi dramatis memerangi serangga oleh pemilik rumah dan seekor rayap yang diperankan oleh manusia. 

Adegan diatur dengan cermat, menciptakan lingkungan dimana serangga hadir, dan alat, seperti kata-kata yang kuat atau testimoni pengguna, dipilih secara strategis untuk memperkuat dramatisasi. Adegan pada iklan ini yakni rayap yang memakan kayu dari pintu pemilik rumah, penyemprotan chaindrite, kembalinya sang rayap kepada koloninya, kematian sang rayap yang telah disemprot chaindrite, dan akhirnya kematian koloni rayap. 

Adegan yang memberikan kesan dramatis pada iklan ini adalah ketika kematian permata oleh sang rayap yang kemudian membuat rayap-rayap lain menangisi kematiannya.

Tujuan iklan ini jelas yakni meyakinkan penonton tentang keunggulan "Chaindrite" dalam memerangi serangga. 

Dengan memanfaatkan bahasa dan elemen visual dengan efektif, iklan menciptakan respons emosional dan mendorong tindakan positif dari audiens, memperkuat citra produk sebagai solusi yang efektif dan dramatis untuk masalah serangga.

Berbeda dengan produk "bayg*n" yang ada di Indonesia rata-rata hanya menampilkan kehidupan rumah tangga yang diganggu oleh serangga yang kemudian dengan sekali semprotan serangganya akan langsung mati. Tidak ada humor dan hanya fokus pada cara pemakaian produk.

DAFTAR PUSTAKA

Larson, Charles U. (2007). Persuasion: Reception and responsibility. Twelfth edition. Boston: Wadsworth.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun