Hai, readers! Disini saya akan menganalisis iklan yang asalnya dari Thailand.
Produk yang diiklankan oleh adalah produk pembasmi serangga dengan merk "Chaindrite". Mungkin hanya sedikit orang yang mengenal merk dari produk ini karena produk chaindrite ini merupakan produk lokal dari Thailand.Â
Iklan Chaindrite yang menampilkan seseorang berdandan seperti rayap melibatkan strategi kreatif yang unik untuk menarik perhatian. Dengan menggunakan cosplay sebagai elemen sentral, iklan ini mungkin bertujuan untuk menghibur sambil menyampaikan pesan serius tentang efektivitas produk dalam memberantas serangga.Â
Pesan utama iklan ini mungkin berkisar pada kekuatan "Chaindrite" dalam mengatasi serangga, bahkan hingga tingkat realisme yang mencengangkan. Strategi ini dapat menciptakan kesan yang tidak terlupakan dan membedakan produk dari pesaingnya.Â
Cosplay sebagai memakan bagian dari pintu yang kemudian ditegur oleh sepasang suami istri yang merupakan pemilik rumah memberikan kesan humor karena pemilik rumah tersebut hanya dengan santai dan menyemprotkan pembasmi serangga chaindrite kepada rayap tersebut. Ditambah lagi yang paling lucu adalah ketika rayap tersebut dengan bangganya kembali kepada koloninya yang berakhir naas yakni semua koloni rayap tersebut akhirnya meninggal.
Elemen visual iklan ini, terutama cosplay rayap, mungkin dimaksudkan untuk memancing emosi dan perhatian penonton. Sementara itu, penggunaan audio, seperti musik atau suara efek khusus, mungkin digunakan untuk memperkuat kesan dramatis atau lucu dari situasi tersebut.Â
Testimoni atau bukti efektivitas produk mungkin juga disisipkan, baik dalam bentuk narasi dari karakter yang berperan sebagai rayap atau pengalaman nyata pengguna. Meskipun pendekatan ini bisa menjadi risiko karena keberanian untuk mencoba hal yang baru, jika berhasil, iklan ini memiliki potensi untuk memperkuat ingatan merek dan membangun ikatan emosional dengan konsumen.Â
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa pendekatan ini dapat memiliki risiko jika tidak diimplementasikan dengan tepat, terutama jika audiens tidak merespons dengan positif terhadap pendekatan kreatif tersebut. Dalam konteks budaya Thailand, iklan ini perlu mempertimbangkan sensitivitas budaya terhadap humor dan kreativitas yang diungkapkan melalui cosplay.
Dilihat dari penggunaan cosplay sebagai bentuk persuasi, iklan chaindrite dapat dianalisis menggunakan teori dramatism. Argumen tersebut dapat dibuktikan dengan kutipan berikut.
Dramatisme berpendapat bahwa model dasar yang digunakan oleh manusia untuk menjelaskan berbagai situasi adalah cerita naratif atau drama (Larson, 2007:147).