Mohon tunggu...
Bayu Jatmiko
Bayu Jatmiko Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis buku Mortido

Laki-Laki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Naluri Dasar

16 April 2020   14:32 Diperbarui: 16 April 2020   14:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa banyak orang memusuhi naluri dasar, atau merendahkan dengan menyebutnya naluri primitif, naluri hewani yang diposisikan lebih rendah derajatnya dengan kemampuan berpikir manusia, seolah-olah naluri dasar yang disebut primitif dan hewani ini perlu diatur, dikekang, dipenjarakan atau kalau perlu ditaklukan dan dihilangkan.

Apakah perilaku kita sebagai spesies dan "peradaban" layak berbangga diri merasa lebih beradab daripada hewan dan merasa berbeda dengan hewan.

Otak kita yang lebih "pintar" dari hewan tidak dipergunakan untuk menjadi lebih beradab daripada hewan. Otak kita hanya digunakan agar manusia menjadi mahluk yang mampu mendominasi planet bumi mengalahkan mahluk-mahluk lain, namun apakah membuatnya menjadi lebih beradab?

" Let us imagine that an absolutely unbiased observer on another planet, perhaps on Mars, is examining human behaviour on earth, with the aid of a telescope whose magnication is too small to enable him to discern individuals and follow their separate behaviour, but large enough for him to observe occurrences such as migration of peoples, wars and similar great historical events. He would never gain the impression that human behaviour was dictated by intelligence, still less by responsible morality"

Konrad Lorenz

Evolusi Peradaban

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun