Mohon tunggu...
Lia Aini
Lia Aini Mohon Tunggu... Dosen - Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena

Pertanian dan Peternakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hipokalsemia Kambing Domba, Sepele tapi Mematikan

13 Oktober 2022   22:46 Diperbarui: 13 Oktober 2022   22:53 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeliharaan Domba Skala Rumah Tangga dengan Pakan Rumput Lapangan (Doc. Pribadi)

Makro mineral terdiri atas kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg), natrium (Na), dan klor (Cl) sedangkan mikro mineral pula terdiri dari seng (Zn), nikel (Ni), molybdenum (Mo), mangan (Mn), kobalt (Co), krom (Cr), dan yodium (I). Makro mineral dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan mikro mineral. 

Secara keseluruhan, setiap mineral tersebut mempunyai fungsi-fungsi tertentu pada tubuh ternak. Pada kambing domba betina bunting tentu sangat membutuhkan kualitas dan kuantitas pakan yang berbeda dengan kambing domba dewasa. 

Sesuai dengan keunggulan-keunggulan yang dijelaskan sebelumnya bahwa kambing domba bunting memiliki potensi jumlah anak lebih dari satu (litter size) dimana kebutuhan nutrisi yang dimakan kambing domba (KADO) bunting akan terbagi-bagi yakni untuk memenuhi bobot hidup, kesiapan produksi susu serta nutrisi untuk janin yang lebih dari satu ekor. 

Sangat dapat dipastikan bahwa kebutuhan nutrisi baik dari kuantitas dan kualitas pakan sangat tinggi disini. Selama periode transisi, KADO betina bunting mengalami gejolak kebutuhan kalsium yang sangat tinggi, terutama untuk memenuhi produksi susu setelah partus. 

Untuk mengatasinya KADO melakukan homeostasis Ca dengan memobilisasi kalsium tulang dalam waktu singkat sampai asupan pakan dapat mengatasi kebutuhan laktasinya. Kebutuhan kalsium yang sangat tinggi setelah partus menyebabkan terjadi pergeseran prioritas untuk menyesuaikan aliran Ca yang sifatnya akut (degradasi besar-besaran).

Pemberian pakan budidaya kambing domba ditingkat skala rumah tangga sangat sederhada. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan peternak yang sekaligus menjadi petani, ketika pulang dari sawah, mereka akan mencari rumput lapangan atau tumbuhan pagar seadanya untuk pakan kambing domba mereka, begitu terus setiap hari tanpa ada pemberian pakan tambahan, mineral maupun vitamin. Kita coba simulasi pemberian pakan pada peternak skala rumah tangga tersebut dengan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan. 

Penelitian Harter (2017), pembatasan pakan 40% menyebabkan retensi semua mineral ketubuh induk turun dan ukuran janin kecil akibat deposisi kalium, natrium dan fosfor terhambat. Hasil penelitian Suwignyo, 2016 pembatasan pakan (feed restriction) sampai 50% menurunkan kinerja produksi kambing (atau bisa jadi keguguran jika posisi bunting). 

Pembatasan pakan pada kambing PE memengaruhi kadar fosfat anorganik, kalsium, kreatinin, nitrogen urea darah, kolesterol, glukosa, dan trigliserida dalam darah (Lelana, 2014). Makromineral seperti Ca, Mg, P, K, Na, Cl dan S berpengaruh terhadap kinerja reproduksi ruminansia secara langsung maupun tidak langsung. 

Secara langsung antara lain waktu estrus dan ovulasi menjadi lebih lama, involusi uterus tertunda, meningkatnya prolaps uteri, kejadian distokia dan retensi plasenta. 

Pengaruh tidak langsung antara lain melalui penurunan fungsi syaraf, penurunan nafsu makan, kemampuan absorbsi glukosa, mineral, asam amino serta penurunan bobot badan. Kegagalan reproduksi dapat disebabkan oleh defisiensi satu atau beberapa macam mineral dan ketidak seimbangan antara mineral satu dengan yang lain.

Hipokalsemia dapat disembuhkan akan tetapi butuh pengobatan dari dokter hewan, perhatian dan perawatan penuh serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Melihat efek yang cukup merugikan baik dari biaya pengobatan, tenaga untuk merawat serta waktu luang yang diberikan tentu peternak akan berfikir kembali menginat harga kambing domba yang sakit pasti akan turun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun