Mohon tunggu...
Berlian MD
Berlian MD Mohon Tunggu... -

Tuangkan semua idemu, mimpimu, dan semua harapanmu dalam rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Akreditasi C" Bikin Galau

7 Februari 2018   20:57 Diperbarui: 8 Februari 2018   14:19 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi salah satu mahasiswa (tepatnya mahasiswi) di sebuah jurusan baru memang sedikit membingungkan dan kadang kita sebagai mahasiswa tidak tahu mengenai sistem yang harusnya berjalan sebenarnya disana. Kita sebagai angkatan muda atau pioner akan lebih dimanjakan oleh para dosen, didorong dan terus didorong agar lulus tepat waktu dengan IPK yang sempurna juga. Alasannya klasik, karena kita para mahasiswa pioner atau perintis. Kita melupakan satu hal yang dapat membuat lulus tepat waktu dan IPK sempurna itu tidak berfungsi ketika kita mulai mejejaki dunia kerja. Akreditasi!

Kita mahasiswa pioner atau perintis lupa dengan hal satu ini. Terlebih jika pihak yang berada di jurusan tidak terlalu terbuka dengan para mahasiswanya. Tidak perlu kepada semua mahasiswa dengan mendatangi kelas demi kelas. Bukankah pada jenjang jurusan, kita sebagai mahasiswa juga ada yang tergabung dalam intra yang disebut HMJ atau Himpunan Mahasiswa Jurusan?! Bukankah setiap kegiatan dan prodak jadi dari HMJ mampu membantu  menaikan akreditasi jurusan?!

Jangan hanya mendorong para mahasiswa belajar dan belajar agar mendapat IPK sempurna. Percuma saja ketika lulus, kita para mahasiswa hanya menyandang "Akreditasi C". Mau apa kita di dunia kerja?!

Alhamdulillah... berkat pencerahan dua dosen baik hati penunggu perpustakaan fakultas siang tadi, niatan gila saya mengenai produk jadi yang akan dikeluarkan HMJ guna membantu jurusan dalam meningkatkan nilai akreditasinya semakin bulat. Tidak perlu rumit seperti pembuatan media pembelajaran yang membutuhkan waktu berhari-hari, cukup membuat kumpulan tulisan para domisioner HMJ mengenai anak usia dini (karena saya berasal dari jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini). Jika buku tersebut dikeluarkan ditiap akhir periode, bukankah itu sudah sangat membantu?!

Mahasiswa bukan hanya menjadi obyek dalam kehidupan kampus, tetapi sebagai partner kampus dalam perkembangan kampus. Inilah ajang sebenarnya para aktivis dalam memperbaiki kehidupan kampus (bukan meng-amini normalisasi kampus lhoo ini... Hehehe). Tetapi kita sebagai aktivis bukan hanya menyalahkan sistem saja tetapi harus saling membangun sinergi untuk menjadikan kampus lebih baik lagi. Jika bisa dengan cara halus dan terhormat, mengapa kita memilih cara kasar dan hina?! Hehehe... Semoga kita yang masih mahasiswa bukan menjadi mahasiswa kemasan instan dan bisa menjadi motor penggerak masyarakat lebih baik lagi apapun bidang kita.

Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca 'curhatan' saya. Hehehe... :) :)

Semangat bagi para pencari akreditasi minimal B... ^_^

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun