Mohon tunggu...
BERLINDA DEWI MAULUDIAH
BERLINDA DEWI MAULUDIAH Mohon Tunggu... -

jangan takut menjadi diri sendiri, mungkin ini ungkapan lama, namun memang ini yang terpenting, jangan lupa bersyukur, berbuat baik, tersenyum, dan sesekali mengeluh bahkan menangis :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Berdemokrasi Kembali

17 November 2014   15:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:37 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses yang menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu sehingga perlu ditentukan kebijaksanaa-kebijaksanaan umum yang menyangkut peraturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber dan resources yang ada.

Ekonomi memperlajari tentang berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat.

Ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan aspek sosial. Bahkan aktivitas ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kejadian ekonomi itu berlangsung. Begitu pula sebaliknya. Misalnya dalam proses distribusi kita bisa melihat bagaimana kegiatan masyarakat berkegiatan dalam bidang ekonomi. Dalam proses inilah yang merupakan relasi antra permintaan dan penawaran kita semakin melihat manusia sebagai makhluk ekonomis dan sosial

Jika di tinjau dari segi kehidupan masyarakat, pengaruh ilmu politik dan ekonomi saling bergantung, saling membutuhkan. Ekonomi berpengaruh dalam politik hanya di beberapa titik saja, dimana titik penghasilan dan penyaluran dari kekayaan sangatlah besar pengaruhnya di dalam pemerintah.

Misalnya,yang sekarang menjadi rahasia umum adalah politik uang, adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilu. Ini sebetulnya adalah sebuah pelanggaran kampanye. Tentu saja dengan kondisi ini dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil tidak lagi berdasarkan hati nurani.

Politik uang juga mengakibatkan banyak masalah yang muncul di kemudian hari, misalnya korupsi. Ini merupakan dampak terbesar dari adanya politik uang, karena ini merupakan salah satu cara pejabat yang terpilih untuk mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan saat pemilu.

Politik uang bukanlah masalah sepele di negara kita. Politik uang juga telah merusak moral bangsa kita. Demokrasi yang sesungguhnya pun bisa dikatakan telah hilang. Dampaknya juga sangat merugikan untuk kita. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan kesadaran semua pihak bahwa politik uang itu merugikan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun