Menjelang kunjungan Presiden Jokowi ke Papua, beberapa pihak berkomentar miring tentang rencana kunjungan tersebut. Bahkan beberapa pendeta dan pastor (romo) yang semestinya bertugas memberikan kesejukan dan kedamaian bagi umatnya, justru ikut serta mengkritisi rencana kunjungan Jokowi ke provinsi paling timur Indonesia itu dengan dalih Jokowi belum bersikap tegas terhadap insiden yang terjadi di Paniai, sebuah kabupaten di Papua hasil pemekaran dari kabupaten Nabire. Dan ujung-ujungnya bisa ditebak, sikap antipati terhadap aparat keamanan (TNI-Polri) menjadi salah satu topik dalam komentar-komentar mereka yang menolak kunjungan mantan Gubernur DKI tersebut.
Benarkah masyarakat Papua menolak keberadaan TNI-Polri? Sepertinya saya tidak punya hak untuk menjawab dengan kata “Ya” atau “Tidak”, namun pada kesempatan ini, saya sekedar memberikan foto amatiran hasil jepretan sendiri di halaman kantor gubernur provinsi Papua yang saya dapatkan Jumat (26/12) pagi tadi.Jika masyarakat Papua benar-benar tidak suka dengan TNI-Polri, tentunya tidak aka nada foto-foto semacam ini.Dalam acara Pameran Alutsista TNI-AD yang berlangsung sejak hari ini hingga 28 Desember 2014, warga masyarakat Papua, khususnya kota Jayapura tidak takut-takut untuk naik ke atas kendaraan lapis baja milik TNI-AD sambil berfoto ria.“Siapa takut deng TNI? Sa tra takut to?” demikian ucap Roy, siswa SD yang turut serta naik tank Scorpion.
[caption id="attachment_386103" align="aligncenter" width="300" caption="Pameran Alutsista TNI-AD di Kota Jayapura, Papua (doc pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_386105" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak Papua naik ke atas tank (doc pribadi)"]
[caption id="attachment_386107" align="aligncenter" width="300" caption="Tank Scorpion menjadi pilihan favorit anak-anak Papua (doc pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H