Mohon tunggu...
Berlianza Dwipa Sansabila
Berlianza Dwipa Sansabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, World!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Filosofi Permainan Tradisional dan Pemanfaatan Wahana Permainan Edukatif

26 Juli 2021   01:35 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:43 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

d. praktik bermain.

Adapaun permainan edukatif tradisional yang dikenalkan oleh Mahasiswa KKN pada anak-anak di Desa Pandanmluyo, yaitu:

  • Lompat karet- Permainan lompat karet terdapat beberapa tahap yang dapat dilakukan oleh tiap individu. Lompat karet dapat melatih semangat kerja keras, kecermatan, motorik, keberanian, dan dapat membangun sportifitas anak.
  • Bermain kelereng- Permainan kelereng ini terdapat dua macam yaitu yang permainan kelereng yang dilakukan di tanah dan permainan kelereng dengan menginggit sendok. Manfaat pada permainan kelereng ini yaitu keterampilan motoric, melatih kemampuan berpikir, kemampuan berhitung, mengasah keterampilan sosial dan melatih anak dalam mengendalikan emosi.
  • Bentengan- Bentengan merupakan permainan yang dapat melatif kreativitas anak. Permainan ini dibutuhkan dua kelompok yang wajib memiliki markas berupa tiap (benteng) pada setiap kelompoknya. Masing-masing kelompok akan Menyusun sttrategi agar dapat merebut dan memenangkan bentek milik lawan dengan cara menyentuhnya. Proses Menyusun strategi inilah yang menjadi poin untuk melatih kecerdasan sosial dan kreativitas anak.
  • Gobak sodor- Permainan edukatif ini dapat melatih kekompakan dan keberanian anak, karena permainan gobak sodor merupakan permainan kelompok. Gobak sodor dimainkan oleh kelompok/tim yang dibutuhkan satu kelompok sebagai tim laku dan sebagai tim jaga. Cara mainnya yaitu, tim jaga harus berdiri di garis depan petak gobak sodor agar tim laku tidak dapat melewati garis petak secara bolak-balik.
  • Kotak pos- Permainan kotak pos yaitu suatu permainan tebak kata yang dapat dilakukan oleh banyak anak dengan membuat lingkaran. Permainan ini merupakan salah satu proses yang penting untuk perkembangan kognitif anak dan tahap perkembangan artikulasi serta tahap perkembangan kata dan kalimat.

Adanya permainan edukatif tradisional yang telah dikenalkan oleh Mahasiswa KKN UM diharapakan mampu mendorong anak-anak di Desa Pandanmulyo untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada sejak dulu dan juga dapat mendorong anak-anak untuk tidak terfokus pada gawai. Selain itu, permainan edukatif ini diharapkan dapat memberikan motivasi pada anak-anak agar tidak bosan dan tidak merasa kesepian khususnya di masa pandemic saat ini.

Penulis : Yu’an Aselia Vironica & Siska Nanda Safitri (Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

Editor : Berlianza Dwipa Sansabila (Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun