Universitas Pasundan (UNPAS) memiliki mata kuliah wajib bagi mahasiswa PPG Calon Guru yang disebut sebagai mata kuliah wawasan kepasundanan. Dalam mata kuliah ini terdapat motto terpenting yaitu "Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Jembar Budayana." Motto ini menunjukkan komitmen universitas untuk menghasilkan mahasiswa dengan tiga keunggulan yaitu kekuatan agama (pengkuh agamana), kedalaman ilmu (luhung elmuna), dan keluasaan budaya (jembar budayana).
Ketiga komponen ini tidak hanya membentuk kepribadian mahasiswa, tetapi juga mendukung tujuan UNPAS untuk membangun masyarakat yang berpengetahuan dan berakar pada nilai-nilai Sunda dan Indonesia.
Jika kita tinjau bersama dari segi "Pengkuh Agamana" berarti mempunyai kekuatan agama atau menjunjung tinggi prinsip agama. Aspek ini penting karena agama seringkali dianggap sebagai landasan moral kehidupan.
Kekuatan agama menjadi tameng yang membentuk integritas pribadi dan profesional di era globalisasi saat ini, dimana tantangan etika semakin kompleks. Diharapkan mahasiswa juga memiliki kepedulian moral dalam menggunakan pengetahuan mereka.
Dari point Kedua, "Luhung Elmuna" atau “kaya ilmu” menggambarkan pentingnya ilmu dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan menjadi hal urgensi faktor fundamental yang mampu memajukan suatu bangsa. Dengan menguasai ilmu pengetahuan, mahasiswa Universitas Pasundan akan mampu berpikir kritis, analisis dan inovasi.
Maka dari itu, UNPAS bertujuan untuk melatih lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang kuat. Hal ini penting untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang begitu cepat.
Bila ditinjau berdasarkan "Jembar Budayana" menunjukkan keterbukaan budayanya terhadap adanya keragaman budaya. UNPAS, sebuah lembaga pendidikan yang berakar pada budaya Sunda, menghargai tradisi lokal dan terbuka terhadap budaya lain. Ini penting dalam konteks globalisasi, di mana menjadi penting untuk menjadi terbuka dan memahami budaya orang lain untuk menciptakan harmoni di tengah keberagaman.
Pemahaman yang luas tentang budaya membantu seseorang memahami posisi mereka dalam konteks budaya global tanpa kehilangan identitas lokal mereka, seperti yang dijelaskan oleh tokoh budaya Edward Said dalam bukunya Culture and Imperialism. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa memiliki pemahaman budaya yang luas, yang akan membantu mereka beradaptasi dan tetap relevan di kancah internasional.
Jika ditarik kesimpulan, motto "Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Jembar Budayana" adalah komponen penting dalam pembentukan lulusan yang memiliki integritas moral, intelektual, dan sosial.
Dalam hal pendidikan, kekuatan agama, keilmuan, dan keterbukaan budaya ini membuat orang seimbang antara spiritualitas, rasionalitas, dan keterbukaan budaya. Dengan motto ini, Universitas Pasundan diharapkan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga berjiwa pemimpin yang berakar kuat pada nilai-nilai kebudayaan dan kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H