Mohon tunggu...
Berlian Hariratul Mahya
Berlian Hariratul Mahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Membahas terkait beberapa program yang dilakukan di UNNES GIAT 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UNNES GIAT 5 bersama DPR RI Komisi IX Lakukan Pembekalan Pembuatan PMT Atasi Stunting di Kunduran

2 Agustus 2023   11:30 Diperbarui: 12 Agustus 2023   14:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sosialisasi dan pelatihan pembuatan PMT Bersama DPR RI Komisi IX terkait nutrisi pada kelor, di Puri Kelorina, Kecamatan Kunduran, Blora.)

Untuk mengatasi permasalahan stunting, Pusat Pengembangaan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES mengirimkan mahasiswa dalam program UNNES GIAT 5 di Kelurahan Kunduran. Dalam upaya tersebut, UNNES GIAT 5 mengikuti pembekalan dan pelatihan pembuatan makanan berbahan dasar kelor bersama Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp, M.Kep., Anggota Komisi IX DPR RI, di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran (02/07/2023). Puri Kelorina merupakan pusat Pendidikan dan pelatihan budidaya kelor. Di Puri Kelorina, UNNES GIAT 5 Kelurahan Kunduran mempelajari pembuatan tujuh menu makanan dengan bahan dasar kelor. Selain itu, mereka juga mendapatkan kiat-kiat penggunaan kelor sebagai bahan dasar makanan agar tidak terasa langu dan nutrisinya tetap terjaga saat dimasak.

Kelor menjadi salah satu potensi bahan yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Blora, khususnya di Kelurahan Kunduran. Kelor memiliki asam amino delapan belas kali lipat lebih tinggi dibandingkan bahan makanan lainnya. Asam amino tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk protein sebagai zat pembangun dalam tubuh.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, UNNES GIAT 5 Kelurahan Kunduran membuat program kerja yaitu pembuatan dan pendistribusian Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) kepada 5 anak bawah dua tahun (baduta). Program ini dilaksanakan sebagai langkah utama untuk menurunkan permasalahan stunting di Kelurahan Kunduran. DASHAT dilaksanakan selama 30 hari terhitung dari Senin, 3 Juli 2023. Setiap harinya, menu DASHAT dibuat dan didistribusikan kepada 5 baduta sasaran ke rumah masing-masing. Tidak lupa juga, menu DASHAT disuapkan kepada baduta untuk menjamin bahwa menu tersebut benar-benar tersampaikan dan dimakan oleh baduta tersebut.

(Pemberian menu DASHAT ke anak yang teridentifikasi stunting di Rumah Baduta, Kecamatan Kunduran, Blora.)
(Pemberian menu DASHAT ke anak yang teridentifikasi stunting di Rumah Baduta, Kecamatan Kunduran, Blora.)

Untuk mengetahui perkembangan penurunan permasalahan stunting, UNNES GIAT 5 Kelurahan Kunduran melakukan penimbangan dan pengukuran setiap dua minggu sekali. Kegiatan ini dilakukan melalui posyandu yang didampingi oleh Ibu Siti Umi Farida selaku bidan desa. Pada pengukuran pertama (9/07/2023), didapatkan hasil yaitu satu baduta berhasil lolos stunting berdasarkan analisis bersama bidan desa. Menindaklanjuti hal tersebut, DASHAT tetap diberikan kepada baduta agar tidak kembali mengalami stunting. Hal tersebut menambah motivasi mahasiswa UNNES GIAT 5 Kelurahan Kunduran untuk terus melanjutkan progam DASHAT. Pengukuran kembali kami lakukan pada anak- anak yang mendapatkan DASHAT pada tanggal 2 Agustus 2023. Dari hasil pengukuran tersebut dapat dianalisis bersama dan diperoleh hasil bahwa satu anak dinyatakan lolos stunting dengan berat badan 10,5 kg dan tinggi badan 81,5 cm di usia 22 bulan. Sementara untuk empat baduta lainnya, terjadi peningkatan gizi dan kurva berada di bawah garis merah (BGM).

(Pengukuran kedua tumbuh kembang pada baduta di Kelurahan Kunduran, Kecamatan Kunduran, Blora.)
(Pengukuran kedua tumbuh kembang pada baduta di Kelurahan Kunduran, Kecamatan Kunduran, Blora.)

Kami, Mahasiswa UNNES GIAT 5 berharap agar program pemberian menu DASHAT atau PMT dapat terus berlanjut. Selain itu, kami juga berharap program dari UNNES GIAT 5 ini dapat menjadi pemantik bagi program KKN selanjutnya yang ada di Kelurahan Kunduran agar menjadi program berkelanjutan dan berkesinambungan. Dengan demikian, harapannya target kasus stunting harus dibawah 14% di tahun 2024 dapat tercapai dengan segera, khususnya di Kelurahan Kunduran. 

#Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun