Mohon tunggu...
Berlian Eka Putri Amelia
Berlian Eka Putri Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat suka mencoba hal-hal yang menantang, saya hoby hiking, bermain game dan berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

teori friedrich nietzsche : pembentukan rasa percaya diri dalam dunia

11 Januari 2025   19:14 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Friedrich Nietzsche memiliki pemikiran tentang penciptaan diri dan menolak norma sosial. .
Konsep Ubermensch atau disebut juga dengan istilah "Manusia Super" merupakan individu
yang tidak terikat pada norma-norma yang berlaku karena konsep ini mampu menciptakan
nilai-nilai tujuan hidup mereka sendiri. Menurut Nietzsche, Ubermensch adalah sosok yang
otentik, berani, dan tidak terpengaruh oleh penghakiman orang lain. Konsep ini mengajak
individu untuk mengatasi rasa tidak percaya diri terhadap penilaian sosial. Pemikiran
Nietzsche tentang kebebasan individu dan kehendak untuk berkuasa memberikan pandangan
yang mendalam bagi seorang influencer tentang bagaimana seorang influencer dapat
membentuk rasa percaya diri di media sosial. Dalam dunia digital konsep ini memiliki
gagasan penting dalam upaya individu mengatasi batasan diri untuk memanifestasikan
kekuatan mereka dalam bentuk pencapaian pribadi. Dengan menciptakan nilai-nilai baru
berdasarkan pengalaman untuk membentuk citra yang tidak hanya mengundang perhatian
khalayak umum tetapi juga menampilkan kepercayaan diri yang otentik.
Nietzsche sangat kritis terhadap moralitas tradisional yang mengekang kebebasan individu.
Moralitas ini dapat berupa suatu ekspektasi seseorang untuk mengikuti standar kecantikan,
kesuksesan atau popularitas yang bersifat tidak realistis. Moralitas ini juga menghalangi
individu dalam pengembangan potensi dalam diri dan menjalani hidup yang autentik.
Dunia Influencer sering kali dipenuhi oleh tekanan-tekanan tertentu, dimulai dari penampilan
fisik, gaya hidup atau opini yang sesuai dengan mayoritas. Namun, Nietzsche mengajak
individu untuk menentang norma-norma yang ada dan menciptakan nilainya sendiri. Dalam
dunia sosial media influencer tentunya memiliki ciri khas dalam dirinya. Hal ini merupakan
upaya influencer untuk menampilkan konten yang otentik dan tidak terikat pada aturan yang
mengatur kecantikan maupun citra yang ideal.
Influencer yang dapat menerima diri mereka apa adanya dengan berbagai kekurangan dan
keunikan yang berbeda-beda akan terlihat lebih menarik dan akan memiliki pengaruh lebih
besar. Mereka membentuk rasa percaya diri melalui kebebasan ekspresi diri dan tidak
bergantung pada nilai-nilai sosial. Krisis identitas merupakan suatu tindakan dimana individu
harus memperbarui atau menyesuaikan diri dengan ekspektasi dan opini orang lain. Dalam
pembentukkan rasa percaya diri ini dimulai dengan keberanian untuk mempertahankan
identitas meskipun banyaknya tekanan untuk berubah. Bagi influencer, krisis nilai dapat
menjadi peluang untuk menciptakan nilai baru yang lebih autentik.Mereka tidak hanya
menampilkan kehidupan mewah tetapi juga berbagi pengalaman perjalanan mereka yang
berupa kegagalan dan tantangan yang pada akhirnya akan membantu membentuk rasa
percaya diri yang lebih kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun