Mohon tunggu...
Berlian Dinar Hermia
Berlian Dinar Hermia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Calon Perawat dengan Etika dan Integritas

13 September 2024   07:04 Diperbarui: 13 September 2024   07:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia kesehatan, perawat memegang peranan yang sangat penting. Mereka adalah garda terdepan dalam memberikan perawatan kepada pasien, mengelola situasi kritis, dan membangun hubungan yang erat dengan individu yang membutuhkan bantuan medis. Namun, di balik tanggung jawab besar ini, terdapat dua pilar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap calon perawat yakni etika dan integritas.

Etika dan integritas adalah prinsip yang seharusnya menjadi bagian penting dari setiap tindakan yang diambil oleh seorang perawat. Di tengah tekanan kerja dan tantangan yang dihadapi, calon perawat harus mampu menjaga nilai-nilai ini agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.

Etika keperawatan melibatkan seperangkat prinsip moral yang membimbing perawat dalam mengambil keputusan. Dalam praktik sehari-hari, perawat sering kali dihadapkan pada dilema etika, seperti ketika harus memilih antara kepentingan pasien dan kebijakan rumah sakit. Misalnya, seorang pasien mungkin ingin menghentikan pengobatan yang dianggapnya tidak efektif, tetapi dokter merekomendasikan untuk melanjutkan. 

Dalam situasi seperti ini, perawat harus mampu menghormati otonomi pasien sambil tetap menjalankan tanggung jawab profesional. Etika juga menuntut perawat untuk bersikap adil. Setiap pasien berhak mendapatkan perawatan yang sama, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya. Dalam hal ini, perawat harus mampu mengatasi pendapat subjektif dan memberikan pelayanan yang setara kepada semua pasien.

Selanjutnya, integritas adalah kualitas yang sangat penting dalam dunia keperawatan. Pasien cenderung mempercayai perawat yang menunjukkan kejujuran dan transparansi. Ketika perawat berkomunikasi secara terbuka dengan pasien tentang kondisi kesehatan mereka, risiko pengobatan, dan pilihan yang tersedia, hal ini menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien untuk berbagi kekhawatiran mereka. Contoh dari integritas dalam praktik keperawatan adalah ketika seorang perawat mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Misalnya, jika seorang perawat memberikan dosis obat yang salah, mengakui kesalahan tersebut adalah langkah pertama untuk memperbaiki situasi dan mencegah terulangnya kesalahan di kemudian hari. Tindakan ini menunjukkan tanggung jawab dan mampu membangun kepercayaan antara perawat dan pasien.

Menjaga etika dan integritas bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah tekanan kerja yang tinggi dan lingkungan yang sering kali tidak mendukung. Dalam situasi di mana sumber daya terbatas, perawat mungkin merasa terpaksa untuk mengutamakan beberapa pasien di atas yang lain. Dalam kondisi seperti ini, penting bagi perawat untuk tetap berpegang pada prinsip etika dan mencari solusi yang adil. Selain itu, lingkungan kerja yang buruk dapat menguji integritas seorang perawat. Ketika praktik tidak etis terjadi di tempat kerja seperti penyalahgunaan obat atau perlakuan diskriminatif terhadap pasien. Perawat harus memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan tersebut meskipun ada risiko bagi karier mereka. Hal ini adalah tantangan besar, tetapi sangat penting untuk menjaga standar profesionalisme dalam keperawatan.

Pendidikan keperawatan memiliki peran dalam membentuk karakter calon perawat. Kurikulum yang mengedepankan etika dan integritas harus menjadi bagian penting dari pendidikan keperawatan. Melalui pelatihan dan simulasi situasi nyata, calon perawat dapat belajar bagaimana menghadapi dilema etika dan mempertahankan integritas dalam praktik sehari-hari. Mentoring juga sangat penting dalam proses ini. Seorang mentor yang baik dapat memberikan contoh terkait bagaimana menerapkan etika dan integritas di lapangan. Diskusi terbuka tentang tantangan yang dihadapi serta cara mengatasinya akan membantu calon perawat memahami pentingnya kedua aspek tersebut.

Setelah memasuki dunia kerja, penting bagi setiap perawat untuk berkontribusi dalam membangun budaya etika di tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara saling mendukung rekan kerja dalam mempertahankan standar etika tinggi serta melaporkan praktik tidak etis jika diperlukan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung etika dan integritas, kita dapat memastikan bahwa pelayanan kesehatan tetap berkualitas tinggi.

Maka kesimpulannya, etika dan integritas adalah dua aspek penting yang harus dijunjung tinggi oleh setiap calon perawat. Keduanya mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan serta mampu membangun kepercayaan antara perawat dan pasien. Dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia keperawatan, penting bagi setiap individu untuk selalu kembali kepada prinsip-prinsip etika dan integritas. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kesehatan yang lebih baik dan lebih manusiawi bagi semua pihak yang terlibat. Keberhasilan dalam profesi keperawatan tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis, tetapi juga oleh komitmen terhadap nilai-nilai etika dan integritas yang akan membentuk masa depan dunia kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun