Mohon tunggu...
Berliana SekarMaulina
Berliana SekarMaulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pertamina

It's my time to step into the spotlight, I’ve earned it.

Selanjutnya

Tutup

Book

Sinopsis Laut Bercerita, Hilangnya Para Aktivis Pada Masa Orde Baru

23 Januari 2024   16:50 Diperbarui: 23 Januari 2024   20:42 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian kedua  novel ini diambil dari sudut pandang adik Laut, Asmara, yang memiliki visi berbeda. Asmara tertarik pada sains dan Laut tertarik pada sastra. Bagian kedua ini dimulai pada tahun 2000, dua tahun setelah Laut dan 13 temannya menghilang. Bagian ini menggambarkan rasa sesak di dada saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama  makan malam di pantai bersama keluarga setiap hari Minggu. Ibu selalu menyiapkan piring untuk mereka makan dan mengosongkan piring Laut dengan harapan Laut akan pulang dan  makan bersamanya di meja makan, namun hal itu tidak pernah terjadi.

Asmara dan teman-temannya mendirikan lembaga khusus bagi orang yang dihilangkan secara paksa seperti kakaknya. Ia berkolaborasi dengan para orang tua dan kerabat dari teman-teman Laut yang hilang. Lembaga itu memiliki harapan agar pemerintah segera menuntaskan masalah ini. Suatu hari dirinya mendapatkan kabar bahwa ditemukan tulang manusia di Kepulauan Seribu dan beberapa di antaranya telah dikubur. Penemuan tersebut kemudian dibawa oleh dokter forensik untuk diteliti. Semua anggota lembaga tersebut tidak tahu siapa identitas tulang tersebut dan Asmara juga tidak ingin bahwa tulang itu adalah milik kakaknya. Asmara dan anggota lembaga lainnya menunggu hasil penemuan tersebut dengan perasaan yang tidak tenang.

Waktu demi waktu berjalan dan Asmara terus diberi petunjuk akan keberadaan sang Kakak. Dalam novel ini, Laut akan bersuara melalui ombak untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya selama ini. Jawaban atas hilangnya Laut dan 13 aktivis lainnya tertulis dengan indah dalam novel Laut Bercerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun