Mohon tunggu...
berliana rizqia putri
berliana rizqia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Teori Klasik Retorika (Pathos, Ethos, Logos)

28 Mei 2024   20:49 Diperbarui: 28 Mei 2024   21:20 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dokumen Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin & Berliana Rizqia Putri

Dosen Retorika UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta & Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Retorika merupakan seni berbicara dan cara seseorang berkomunikasi yang dikemukan oleh Aristoteles yang merupakan seorang filsuf Yunani. Teori Aristoteles mempunyai fokus dimana retorika berfungsi sebagai alat persuasi. Artinya pembicara membujuk khalayaknya. Karna salah satu landasan utama argumentasi, menyatakan bahwa ada tiga ujian untuk membuktikan validitas suatu argument yaitu ethos, pathos, dan logos.

pathos mempunyai arti bahwa seorang komunikator seharusnya memiliki kemampuan emosional yang baik dalam mengelola emosi, empati, dan persuasi. Melalui kadar empati dan persuasi tersebut akan terbangun komunikasi yang produktif.

Yang dimaksud dengan mengelola emosi yaitu adalah dilakukan oleh persuader dalam mengukur situasi emosional audience,dan kemudian mendesain artistic appeal untuk sesuai dengan kondisi emosi audience.

Contohnya seperti menimbukan perasan takut. Pembicara sudah mengetahui emosional audience seperti,tentang covid 19 masyarakat di Indonesia sulit untuk diberitahu dengan informasi biasa bahwa harus berdiam diri di rumah maka disinilah peran persuader atau pembicara untuk memberikan informasi yang menakutkan seperti penyebaran virus covid 19 dengan cara itu audience akan timbul rasa takut.

Selain perasaan takut Aristoteles juga menyebutkan bahwa ada sejumlah nilai universal yang ada adi dalam kesadaran dan emosional audience yang bisa didekati oleh  komunikator,misalnya dengan pengedalian diri,murah hati,menjauhi sikap egois,kebijaksanaan dan keberanian.

Selanjutnya adalah logos merupakan sarana persuasi dengan menunjukkan bukti logis, nyata atau nyata. Jamak: logoi. Disebut juga argumen retoris , pembuktian logis , dan daya tarik rasional. Singkatnya logos menggunakan logika, yang dimana argumentasi atau alasan yang disampaikan harus bisa diterima oleh pihak lain.

Caranya adalah argumentasi tersebut harus didukung oleh rujukan yang tepat dan kuat misalnya, perhitungan atau kalkulasi,probabilitas keberhasilan,mitigasi resiko,data statistic, atau pasal pasal dalam undang undang,dll.

Contohnya adalah bagaimana persuader atau pembicara dalam membangkitkan orang untuk yakin dengan informasi yang disampaikan menggunakan logika logika yang kuat dan data.

Ethos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator (pembicara) dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya.

Ethos mempunyai dua elemen kunci yaitu faktor yang pertama bawaan/kredibilitas yang dimiliki persuader. Faktor ini tidak dalam kendali persuader tapi sudah bawaanya.misalnya seorang dokter mendiagnosa sebuah penyakit kita sebagai pendengar percaya saja karna dokter, ada sandang yang digelar.

Faktor yang kedua adalah berkaitan dengan apa yang dilakukan persuader saat membawakan pidato. Biasanya meliputi seberapa fasih penyampaian pidato oleh persuader bagaimana, perusuader menggunakan gesturenya (gerakan tubuh,eye contact, variasi vocal,dsb). Karna gesture seorang pembicara dapat meyakinkan para audiens.jika gesturenya tidak bagus audiens tidak percaya denga napa yang dikatakan oleh persuader.jadi mempelajari gesture sangat penting dan dibutuhkan untuk para pembicara.

Jadi,kesimpulanya pathos,ethos,dan logos tidak bisa berdiri sendiri.karna mereka merupakan elemen yang penting bagi persuader atau pembicara.dan ketiga elemen berkaitan serta berhubungan.jadi, tidak bisa di pisahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun