Mohon tunggu...
berlianarahmadhani
berlianarahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi membaca buku dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lahan Basah Jantung Kehidupan Bumi

19 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lahan Basah Sebagai Jantung Kehidupan Bumi

Oleh: Berliana Rahmadhani

Lahan basah, seringkali dipandang sebelah mata, padahal ekosistem ini memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Sebagai kawasan peralihan antara daratan dan perairan, lahan basah menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna, serta berperan penting dalam siklus hidrologi dan penyimpanan karbon. Keanekaragaman hayati yang tinggi salah satu ciri khas lahan basah adalah keanekaragaman hayati yang tinggi. Berbagai jenis tumbuhan, mulai dari mangrove hingga eceng gondok, tumbuh subur di sini. Selain itu, lahan basah juga menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, reptil, amfibi, dan ikan. Keberadaan keanekaragaman hayati ini tidak hanya memberikan keindahan estetika, tetapi juga mendukung keseimbangan ekosistem.

Peran penting dalam siklus hidrologi, lahan basah berfungsi sebagai spons alami yang menyerap air hujan. Hal ini membantu mencegah banjir dan erosi, serta menjaga ketersediaan air tanah. Selain itu, lahan basah juga berperan dalam menyaring polutan dan memperbaiki kualitas air. Proses evapotranspirasi yang terjadi di lahan basah juga membantu mengatur iklim mikro. Penyimpanan karbon lahan gambut, salah satu jenis lahan basah, memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyimpan karbon. Tumbuhan yang mati dan terurai di lahan gambut akan tersimpan dalam bentuk karbon organik. Hal ini membuat lahan gambut menjadi salah satu penyimpan karbon terbesar di dunia. Dengan demikian, lahan gambut berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Ancaman terhadap Lahan Basah, lahan basah di seluruh dunia menghadapi berbagai ancaman. Konversi lahan untuk pertanian, pemukiman, dan industri merupakan ancaman utama. Selain itu, pencemaran, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, dan perubahan iklim juga mengancam kelestarian lahan basah.

Upaya Pelestarian untuk menjaga kelestarian lahan basah, diperlukan upaya yang komprehensif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: Penegakan hukum, pemerintah perlu tegas dalam menegakkan peraturan perundang-undangan yang melindungi lahan basah. Pengembangan kawasan konservasi, perlu adanya peningkatan jumlah kawasan konservasi yang mencakup lahan basah. Peningkatan kesadaran masyarakat, masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya lahan basah dan cara melestarikannya. Pengembangan teknologi ramah lingkungan penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan basah dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kerjasama lintas sektor, pelestarian lahan basah membutuhkan kerjasama lintas sektor, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Selain menjadi penyimpan karbon yang efektif, lahan basah juga berperan penting dalam adaptasi terhadap perubahan iklim. Beberapa ancaman spesifik yang dihadapi lahan basah di Indonesia diantaranya adalah konversi lahan, peralihan fungsi lahan basah menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan permukiman merupakan ancaman terbesar. Pencemaran, limbah industri, pertanian, dan domestik mencemari perairan lahan basah, mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna. Eksploitasi sumber daya, penebangan mangrove, pengambilan gambut, dan penangkapan ikan secara berlebihan merusak ekosistem lahan basah. Perubahan iklim, kenaikan suhu global dan perubahan pola curah hujan mengganggu keseimbangan ekosistem lahan basah.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, solusi dari ancaman tersebut adalah pemulihan ekosistem, melakukan restorasi lahan basah yang telah rusak, seperti reboisasi mangrove dan pengenalan kembali spesies asli. Pengembangan teknologi ramah lingkungan, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan basah, seperti sistem pengelolaan air yang berkelanjutan. Peningkatan kapasitas masyarakat, memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat sekitar lahan basah tentang pentingnya pelestarian.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah, lahan basah merupakan salah satu ekosistem yang paling penting di bumi. Keanekaragaman hayati yang tinggi, perannya dalam siklus hidrologi dan penyimpanan karbon, serta manfaat lainnya bagi manusia menjadikan lahan basah sebagai aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, upaya pelestarian lahan basah harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan. Lahan basah sebagai aset berharga yang perlu kita jaga bersama. Dengan memahami peran penting lahan basah, serta ancaman yang dihadapinya, kita dapat mengambil tindakan nyata untuk melestarikan ekosistem ini. Pelestarian lahan basah tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk memastikan keberlangsungan hidup manusia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun