Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hadir di Pernikahan Kedua atau Ketiga, Gak Bahaya Ta?

8 Januari 2024   11:01 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:35 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah tangga yang seperti ini bisa dikatakan memiliki pondasi yang rapuh. Sehingga ketika ada badai atau guncangan sedikit saja, langsung ambruk dan hancur. 

Kepribadian dan karakter seseorang juga bisa dinilai dari kemauan dan kemampuannya memegang komitmen. 

Kalau dengan orang yang dicintai saja tidak bisa pegang komitmen, apalagi dengan orang yang tidak ada hubungan cinta, patut dipertanyakan integritasnya dalam memegang janji.

Apabila saya datang ke pernikahan X, berarti secara tidak langsung saya mendukung perilakunya. 

Sebaliknya, ketidakhadiran saya mejadi bukti bahwa saya sangat tidak menyetujui perilakunya. Semoga ke depannya X lebih seriuss menjalani pernikahannya dan teguh memegang komitmen. 

Menanamkan Pola Pikir yang Benar

Saya punya anak laki-laki yang suatu hari nanti tentunya juga akan menikah. Untuk itu, sejak dini saya berusaha menanamkan pola pikir dan teladan yang benar tentang nilai sebuah pernikahan. 

Salah satunya adalah menekankan bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, dan perceraian tidak diperkenankan. 

Andaikata saya hadir di pernikahan X, bisa jadi anak saya akan berpikir, oh ternyata kalau menikah udah gak cocok, boleh ya bercerai. Mama papa juga kayaknya juga gak masalah. Buktinya mama papa datang ke pernikahan Om X. 

Ini yang saya hindari. Jangan sampai anak saya berpikir kalau saya dan suami kompromi dengan perceraian. Kalau sampai pola pikir tersebut terekam oleh anak saya, bisa berpotensi tidak baik untuk kehidupan pernikahannya kelak. 

Dengan ketidakhadiran kami, anak saya bisa melihat ketegasan sikap saya dan suami perihal pernikahan. Harapannya, teladan ini juga akan diadopsi dalam kehidupan dewasanya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun