Bila tidak menemukan tempat sampah, saya memintanya untuk menyimpan sampah tersebut di ransel kecilnya, untuk dibuang di tempat sampah di rumah.Â
Kebiasaan baik ini ternyata tidak sia-sia. Ketika anak saya kini berusia remaja, dia sangat bertanggungjawab akan sampah pribadinya. Perilaku bersih dan cinta lingkungan yang saya ajarkan sejak usia batita diterapkannya dengan sangat baik.
Sejak anak saya kecil pula, saya mulai mengajarkannya menjaga kelestarian alam, dengan cara mengolah sampah organik. Yang paling mudah adalah dengan mengumpulkan sampah organik sisa memasak di dapur, menimbunnya dengan tanah di pojok halaman untuk terurai kembali menjadi tanah.
Harapannya, perlahan anak saya paham dan menyadari betapa pentingnya pengelolaan sampah demi menjaga ekosistem bumi tetap lestari, serta berperan aktif mewujudkannya.Â
Ketika hal-hal sederhana perihal lingkungan diajarkan kepada anak sejak kecil, niscaya kebiasaan tersebut akan terbawa hingga anak dewasa. Rasa cinta pada lingkungan pun tumbuh seiring bertambahnya pengetahuan juga usia. Tentu saja peran orangtua di rumah dan para pendidik di sekolah sangat berarti.Â
Menurut Kompas.com, pendidikan lingkungan hidup adalah pendidikan yang membantu anak memahami hubungan makhluk hidup dan lingkungan alamnya.Â
Pendidikan ini dilakukan sebagai upaya pelestarian dan penjagaan lingkungan hidup serta ekosistem, yang berkontribusi pada kehidupan yang sehat dan seimbang.
Pendidikan lingkungan hidup tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
Pun melalui pendidikan lingkungan ditumbuhkan kesadaran bahwa perilaku tidak peduli dan kecenderungan merusak lingkungan akan merugikan banyak pihak, menghancurkan ekosistem dan mengganggu keberlangsungan makhluk hidup lainnya.Â
Prinsip pendidikan lingkungan hidup sendiri tidak membatasi usia, melainkan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
Melihat kejadian terbakarnya obyek wisata Gunung Bromo, sangat disayangkan bahwa ada orang-orang yang tidak peka, lalu bermain api di tengah padang sabana yang kering pada saat musim kemarau sedang berlangsung. Ini tentu suatu kecerobohan yang berakibat fatal.Â