Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mantan di Kereta

7 Februari 2023   20:03 Diperbarui: 7 Februari 2023   20:33 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersembunyi diantara peluh dan bisu
aku menenggelamkan diri dekat pintu
meski aku tahu
bukan perkara mudah mengabaikanmu

Pohon-pohon berlari
rumah-rumah mengikuti
kendaraan pun menepi
tapi debar bertalu-talu di dadaku enggan berhenti

Helai demi helai kenangan menari-nari di pelupuk mata
mengikuti irama detak cinta yang masih menbara
merayakan hadirmu di kereta yang sama
dekat pintu sebelah sana

Satu-satu perhentian terlewati
satu-satu peluh dan bisu pun beranjak pergi
menyisakan ruang kosong di sisi
serupa kosongnya ruang hatiku yang telah bertahun sepi
pun dirimu yang masih sendiri hingga kini

Hanya menghitung detik
sekejap kau berdiri begitu dekat
membawa senyum termanis yang pernah kulihat
dengan tatapan penuh rindu yang begitu hangat
sembari lembut berbisik, 

"Halo, mantan... "

***

Sebuah puisi untuk meramaikan Valentine Day bersama Click Kompasiana... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun