Disadari atau tidak, ada beberapa kesalahan yang terus dilakukan pemilik, pengelola atau karyawan salon yang bisa membuat tamu atau pelanggan jera datang lagi
Wanita mana yang tidak senang bila perawatan wajah, rambut atau tubuhnya diserahkan kepada salon kecantikan.Â
Jangankan wanita, laki-laki pun suka, meskipun hanya salon amatir-amatiran oleh istri tercinta di rumah.Â
Suami dan anak laki-laki saya senang sekali bila saya tiba-tiba berbaik hati menyediakan jasa creambath atau pijat wajah gratis untuk mereka.Â
Bahkan suami ketagihan. Maunya kalau bisa tiap minggu creambath dan setiap hari pijat dan bersihin wajah. Eeeh, tapi saya yang nggak mau lah ya, capek kalee... Hehe..Â
Ketika masih gadis dulu, cukup sering saya menginjakkan kaki di salon, bahkan hingga mengunjungi dokter kecantikan demi penampilan maksimal.Â
Namun, senenjak menikah sudah jarang. Dalam satu tahun mungkin 2-3 kali saja. Kehidupan berkeluarga membuat pola pikir berubah. Muncul rasa sayang, baik pada uang maupun pada waktu.Â
Daripada menipiskan dompet di salon, mending uangnya buat makan bersama keluarga. Daripada duduk berjam-jam di salon, mending waktunya dipakai buat bermain bersama anak.Â
Namun, kalau saya butuh treatment smoothing untuk rambut keriting saya, atau memang sudah waktunya potong rambut, mau tidak mau harus ke salon.Â
Setelah mencoba berbagai salon dan berpindah-pindah berlangganan sejak masa gadis, beberapa tahun terakhir ini, akhirnya saya merasa cocok dengan salah satu salon perawatan rambut yang berlokasi di salah satu mal di kawasan Depok.Â