Kenapa beda? Karena zaman kakek-nenek kita, belum ada hape, belum ada media sosial, kehidupan juga belum secanggih sekarang. Kalau mau selingkuh berat di ongkos. Kalau nggak berduit banget, sulit mau selingkuh.
Lha, zaman sekarang, selingkuh nggak perlu repot, cukup modal awal hape dan jempol. Makanya. lihat aja sekarang, gaji pas-pasan aja bisa selingkuh!
Sudah banyak saya lihat rumah tangga hasil perkenalan instan dan pernikahan kebelet. Bukan bulan madu yang didapatkan pada tahun-tahun awal pernikahan, melainkan ribut terus-menerus, bahkan tak jarang berakhir di meja pengadilan.
Mengapa bisa begitu? Sebenarnya jawabannya gampang banget. Ya, karena pasangan menikah kebelet ini pada dasarnya belum saling mengenal karakter masing-masing. Umumya mereka akan terkaget-kaget setelah menikah.Â
Ada yang terkaget-kaget karena ternyata pasangannya temperamen. Ada yang shock karena pasangannya cemburuan buta.
Paling nggak enak tentunya kalau seorang istri kaget karena ternyata suaminya mata keranjang dan doyan main cewek, habislah. Selamat menderita dan makan hati!
Saya sendiri bersama suami melewati masa bersama yang cukup panjang sebelum menikah. Masa pdkt 1 tahun , lalu berpacaran 4,5 tahun.Â
Selama masa kebersamaan sebelum menikah yang totalnya hampir 6 tahun tersebut, kami bahkan bertemu hampir setiap hari, karena kami berdua sempat bekerja di perusahaan yang sama.
Durasi waktu serta situasi tersebut lebih dari cukup untuk kami berdua saling mengenal pribadi dan karakter maing-masing.
3. Samakan komitmen dan pandangan tentang pernikahan
Saat saya pacaran, berkali-kali saya dan suami membicarakan tentang pernikahan yang kami berdua impikan.