Kehilangan hewan kesayangan memang sangat menyedihkan. Berpura-pura tabah pun tetap saja ada kesedihan yang berusaha disembunyikan.
Saya pencinta hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing. Saat kecil dulu, selalu ada hewan peliharaan anjing dan kucing di rumah.
Berhubung rumah kami berada berjauhan dengan tetangga sekitar, anjing sangat diperlukan sebagai penjaga rumah.Â
Kedatangan orang asing ke rumah akan sangat cepat diketahui karena gonggongan anjing yang langsung meramaikan rumah.
Ada kalanya di rumah sampai ada 3-4 ekor anjing peliharaan. Sementara kucing di rumah sangat pintar mengejar dan menangkap tikus.Â
Sekali waktu seekor anjing kami ditemukan membujur kaku di ujung halaman rumah, terbaring di sela rumput-rumput. Dari mulutnya keluar busa, dan tubuhnya membiru. Kata ibu, ada yang meracuni anjing kami.
Dua hari kemudian, kami mendapati tanaman anakan cemara setinggi satu meter yang tumbuh cantik di depan rumah lenyap. Jadi, kemungkinan anjing kami diracun agar aksi pencurian berjalan mulus.
Memelihara anjing atau kucing memang sangat menyenangkan. Saat salah satu dari kami pulang dari sekolah, atau ayah pulang dari bekerja, anjing-anjing tersebut akan menyambut kami sambil berlari-lari bahkan sejak dari jalan jauh sebelum masuk ke halaman rumah. Senang sekali rasanya menyadari anjing-anjing itu sangat merindukan kehadiran kami.
Anjing -anjing ini juga sering menemani kami bermain kala itu. Ketika kami menjelajah kebun di belakang rumah, anjing-anjing pintar ini akan berlari-lari di sekitar kami, mengendus-endus segala sisi kebun. Mungkin maksudnya hendak menjaga kami dari segala bahaya.
Ketika kami bermain patok lele atau bermain bola kasti, anjing-anjing tersebut akan langsung mengejar saat potongan kayu atau bola kasti dipukul dan terlempar jauh. Anjing-anjing itu terlihat sangat bersemangat untuk ikut bermain.Â